Intisari-Online.com - Kesultanan Mataram adalah salah satu kerajaan Islam terbesar di Nusantara yang mencapai puncak keemasannya pada masa Sultan Agung.
Namun, setelah kematiannya, kerajaan ini mengalami kemunduran akibat kebijakan-kebijakan raja berikutnya yang kontroversial.
Salah satunya adalah Amangkurat I, raja keempat Mataram yang berkuasa dari 1646 hingga 1677.
Ia dikenal sebagai raja yang kejam dan bengis, karena sering membunuh orang-orang yang tidak setia atau menentangnya.
Bahkan, ia juga membantai ulama dan siapa saja yang dicurigai sebagai lawannya.
Selain itu, ia juga melakukan hal yang tak terduga: ia mengizinkan tentara Belanda mendirikan benteng di kerajaan Mataram.
Kekejaman Amangkurat I
Amangkurat I naik takhta dengan nama lengkap Sultan Amangkurat Senapati ing Alaga Ngabdur Rahman Sayidin Panatagama, setelah Sultan Agung mangkat.
Ia berambisi untuk melanjutkan kejayaan Kesultanan Mataram yang dibangun oleh ayahnya.
Namun, ia memiliki sifat yang sangat berbeda dengan Sultan Agung, bahkan dijuluki sebagai raja yang bengis.
KOMENTAR