Kurangnya perawatan dan pemeliharaan gedung sekolah oleh pihak sekolah dan masyarakat. Banyak sekolah yang tidak memiliki dana cadangan untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan kecil yang terjadi seiring waktu.
Solusi Kerusakan Sekolah
Untuk mengatasi masalah kerusakan sekolah di Indonesia, diperlukan langkah-langkah konkret dari berbagai pihak, yaitu:
Pemerintah pusat dan daerah harus meningkatkan alokasi anggaran untuk rehabilitasi sekolah secara signifikan dan merata. Selain itu, pemerintah harus meningkatkan pengawasan dan transparansi penggunaan dana rehabilitasi sekolah agar tidak terjadi korupsi atau penyelewengan.
Kemendikbudristek harus membuat standar kualitas gedung sekolah yang sesuai dengan kondisi geografis dan iklim setiap daerah. Selain itu, Kemendikbudristek harus melibatkan tim profesional untuk merancang dan membangun gedung sekolah yang aman dan nyaman.
Pihak sekolah dan masyarakat harus berperan aktif dalam merawat dan memelihara gedung sekolah. Pihak sekolah harus membuat rencana pemeliharaan rutin dan menyediakan dana cadangan untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan kecil. Pihak masyarakat harus berpartisipasi dalam mengawasi dan melaporkan kerusakan-kerusakan yang terjadi.
Data Yang Lebih Rinci
Berdasarkan data terbaru dari BPS, terlihat bahwa semakin banyak ruang kelas mengalami kerusakan di Tanah Air.
Pada tahun ajaran 2021/2022 angka kerusakan memang mengalami penurunan namun masih dalam tren yang tinggi.
Sementara, pada periode yang sama jumlah ruang kelas sekolah yang mengalami kerusakan ringan tercatat meningkat, ini terjadi di seluruh jenjang pendidikan. Namun demikian, status ruang kelas yang mengalami kerusakan berat tercatat 0% alias tidak ada.
Jika dilihat lebih rinci, berdasarkan data BPS ruang kelas yang mengalami peningkatan kerusakan tertinggi berada di jenjang SD.
Baca Juga: Penjelasan Makna dari Negara Merdeka Menurut Pandangan Siswa SMA
Penulis | : | Tjahjo Widyasmoro |
Editor | : | Tjahjo Widyasmoro |
KOMENTAR