Masalah kesehatan ini bisa menyerang segala jenis herbivora seperti sapi, kambing, domba, kuda, serta beberapa jenis burung.
Penyakit zoonosis ini juga bisa menular dari hewan ke manusia.
Bakteri penyebab antraks bisa menghasilkan spora yang sangat kuat dan tahan hidup di suatu lingkungan selama puluhan tahun.
Sehingga, pemberantasan penyakit ini relatif sulit.
Dikutip dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), sejarah antraks diperkirakan berasal dari Mesir dan Mesopotamia pada tahun 700 sebelum Masehi.
Selain itu, Yunani dan Romawi kuno juga mencatat antraks lewat sejumlah tulisan yakni The Iliad oleh Homer (sekitar 700 sebelum Masehi) dan lewat puisi oleh Virgil (yang hidup antara 70-19 sebelum Masehi).
Baru selang beberapa abad kemudian, gejala penyakit antraks yang menyerang kulit secara klinis kali pertama disebutkan pada Maret 1752 dan pada 1769.
Sumbangsih pakar bakteri Robert Koch yang menemukan postulat Koch pada 1877 silam juga tak boleh dilupakan.
Dia mempelajari bakteri penyebab antraks Bacillus anthracis dan menemukan teori bahwa bakteri pembentuk spora ini bisa bertahan dalam waktu yang sangat lama dan bisa tahan di beberapa jenis lingkungan yang berbeda.
Bagaimana penularan antraks?
Antraks sebenarnya tidak terlalu gampang menular dari hewan ke hewan atau ke manusia.
Untuk diketahui, bakteri Bacillus anthracis dapat menghasilkan spora saat terkena oksigen.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR