Sosok Elon Musk dan Mark Zuckerberg Bertarung dalam Threads vs Twitter? Ini Faktor-Faktor yang Memicu Persaingan Sengit Mereka

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Mark Zuckerberg vs Elon Musk
Mark Zuckerberg vs Elon Musk

Intisari-online.com - Meta, perusahaan induk Facebook, baru saja meluncurkan aplikasi media sosial baru bernama Threads.

Aplikasi ini mirip dengan Twitter, yang merupakan platform media sosial berbasis teks yang populer di seluruh dunia.

Namun, Threads memiliki beberapa fitur tambahan, seperti kemampuan untuk membuat grup percakapan, mengirim pesan suara, dan berbagi foto dan video.

Threads merupakan upaya Meta untuk menyaingi Twitter, yang kini dikuasai oleh Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX.

Musk mengambil alih Twitter pada akhir Oktober 2023 setelah menawar saham mayoritas perusahaan seharga $70 miliar.

Musk berjanji untuk memperbaiki Twitter dengan menambahkan fitur-fitur baru, seperti pembayaran kripto, integrasi dengan Starlink, dan mode anonim.

Persaingan antara Musk dan Zuckerberg dalam Threads vs Twitter tidak hanya terjadi di ranah bisnis, tetapi juga di ranah personal.

Kedua tokoh teknologi ini memiliki sejarah panjang saling sindir dan berdebat tentang berbagai topik, mulai dari kecerdasan buatan, ruang angkasa, hingga kesehatan mental.

Berikut ini adalah beberapa faktor yang memicu persaingan sengit antara Musk dan Zuckerberg dalam Threads vs Twitter:

1. Visi yang berbeda tentang masa depan media sosial. Musk dan Zuckerberg memiliki pandangan yang berbeda tentang apa yang seharusnya menjadi tujuan utama media sosial.

Musk menganggap media sosial sebagai alat untuk menyebarkan informasi, ide, dan opini secara cepat dan luas.

Baca Juga: Sosok Mark Zuckerberg Mengguncang Dunia Media Sosial dengan Threads, Aplikasi Baru yang Menantang Twitter dan Elon Musk

Ia juga ingin media sosial menjadi lebih terbuka, transparan, dan demokratis.

Sementara itu, Zuckerberg menganggap media sosial sebagai alat untuk membangun komunitas, hubungan, dan pengalaman bersama.

Ia juga ingin media sosial menjadi lebih personal, aman, dan inklusif.

2. Strategi yang berbeda untuk menghadapi tantangan industri.

Musk dan Zuckerberg juga memiliki strategi yang berbeda untuk menghadapi tantangan yang dihadapi industri media sosial saat ini.

Beberapa tantangan tersebut antara lain adalah persaingan dari platform visual seperti TikTok dan Instagram, ancaman dari kecerdasan buatan yang dapat menggantikan peran manusia dalam membuat konten, dan tuntutan dari pengguna, pemerintah, dan aktivis untuk lebih bertanggung jawab atas dampak sosial dari media sosial.

Musk cenderung lebih agresif, inovatif, dan eksperimental dalam menghadapi tantangan tersebut.

Ia sering kali mengambil risiko besar dengan meluncurkan fitur-fitur baru yang belum teruji atau kontroversial.

Sementara itu, Zuckerberg cenderung lebih konservatif, adaptif, dan pragmatis dalam menghadapi tantangan tersebut.

Ia sering kali mengikuti tren yang sudah ada atau meniru fitur-fitur yang sudah sukses di platform lain.

3. Kepribadian yang berbeda yang mencerminkan gaya komunikasi mereka.

Baca Juga: Di Balik Peristiwa Maraknya Aplikasi Threads, Ini Kelebihan Aplikasi Ini Disebut Cocok Untuk Gen Z

Musk dan Zuckerberg juga memiliki kepribadian yang berbeda yang mencerminkan gaya komunikasi mereka di media sosial. Musk dikenal sebagai orang yang blak-blakan, provokatif, dan humoris.

Ia sering kali mengekspresikan pendapatnya tanpa ragu-ragu atau sensor, bahkan jika itu menyinggung atau menimbulkan kontroversi.

Ia juga suka membuat lelucon atau meme yang lucu atau sarkastis. Sementara itu, Zuckerberg dikenal sebagai orang yang sopan, diplomatis, dan serius.

Ia sering kali menyampaikan pesannya dengan hati-hati atau ambigu, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman atau konflik.

Ia juga jarang membuat lelucon atau meme yang bisa dianggap tidak pantas atau ofensif.

Persaingan antara Musk dan Zuckerberg dalam Threads vs Twitter masih akan berlanjut dalam waktu yang lama.

Kedua platform ini memiliki basis pengguna, fitur, dan keunggulan masing-masing.

Namun, yang terpenting adalah bagaimana mereka dapat memberikan nilai dan manfaat bagi pengguna, mitra, dan masyarakat.

Siapakah yang akan menang dalam perang media sosial ini? Hanya waktu yang akan menjawab.

Artikel Terkait