Tertolong Bekas Luka
Ketika sepasang kembar berulang kali melakukan trik identitas yang keliru, aparat hukum kadang-kadang tertolong oleh bekas luka atau tato untuk membedakan si kembar.
Kembar identik memang memiliki sidik jari yang berbeda, karena faktor genetik dan lingkungan berkontribusi pada pembentukan sidik jari.
Ada banyak situasi di mana sidik jari telah membantu polisi mengetahui bahwa mereka memiliki kembar yang salah.
COntohnya saat polisi di Signal Mountain, Tenn. menjebloskan seorang pria ke penjara selama 36 jam dan hampir diekstradisi ke Louisiana sebelum sidik jari membuktikan bahwa orang yang dicari sebenarnya adalah saudara kembarnya (yang sudah meninggal).
Tentu saja, bukti sidik jari tidak selalu tersedia atau benar-benar berguna. Dalam kasus Nembhard di Arizona, polisi belum menemukan senjata pembunuhan sehingga mereka tidak bisa menentukan siapa yang menggunakannya.
Sedangkan untuk kembar Finn, kedua saudara itu telah meninggalkan sidik jari di seluruh kokpit pesawat yang dicuri.
Untungnya, saat ini ada jenis bukti genetik baru mungkin akan berperan dalam kasus-kasus yang melibatkan pasangan kembar.
Bukti genetik yang dimaksud adalah epigenetik yang mengacu pada modifikasi kimia pada DNA yang dapat mengubah cara gen diekspresikan.
Sebuah studi yang dirilis awal tahun 2012 menunjukkan bahwa profil epigenetik kembar identik berbeda saat lahir, diduga karena perbedaan kecil dalam lingkungan rahim kembar.
Meskipun belum ada jaksa yang menggunakan bukti epigenetik untuk membedakan kembar bersalah dari saudaranya yang tidak bersalah, temuan ini harus memberi peringatan kepada kembar yang berniat menjadi penjahat.
Baca Juga: Membongkar Intrik Sosok Rihana Rihani, Wanita yang Berhasil Menipu Polisi selama 3 Tahun
KOMENTAR