Dibalik Peristiwa Perang Dunia II, Ini Awal Mula Jerman dan Uni Soviet Bertarung di Medan Perang

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Peristiwa Jerman Vs Uni Soviet pada Perang Dunia II.
Peristiwa Jerman Vs Uni Soviet pada Perang Dunia II.

Intisari-online.com -Perang Dunia II adalah konflik global yang berlangsung dari tahun 1939 hingga 1945.

Dalam perang ini, dua blok besar saling berhadapan, yaitu Blok Sentral yang dipimpin oleh Jerman Nazi dan Blok Sekutu yang dipimpin oleh Inggris dan Amerika Serikat.

Salah satu medan pertempuran yang paling sengit dan menentukan adalah antara Jerman dan Uni Soviet di Eropa Timur.

Operasi Barbarossa

Pada 22 Juni 1941, Jerman melancarkan operasi invasi terbesar dalam sejarah, yaitu Operasi Barbarossa.

Operasi ini bertujuan untuk menaklukkan wilayah barat Uni Soviet dan merebut sumber daya minyak di pegunungan Kaukasus.

Operasi ini juga didasari oleh ideologi Nazi yang menganggap bangsa Slavia sebagai ras rendah yang harus dimusnahkan atau diperbudak.

Jerman mengirim sekitar 3 juta tentara, 19 divisi panser, 3.000 tank, 2.500 pesawat tempur, 600.000 unit kendaraan bermotor, 700.000 ekor kuda dan 7.000 artileri untuk menyerang Uni Soviet. Jerman dibagi menjadi tiga kelompok tentara, yaitu:

- Kelompok Tentara Utara, yang bertugas menyerang Leningrad (sekarang St. Petersburg) dan memotong jalur suplai ke kota tersebut.

- Kelompok Tentara Tengah, yang bertugas menyerang Moskwa, ibu kota dan pusat politik Uni Soviet.

- Kelompok Tentara Selatan, yang bertugas menyerang Ukraina dan pegunungan Kaukasus.

Baca Juga: Peristiwa KKB Minta Tebusan Rp5 Miliar: Ini Daftar Tebusan Terbesar dalam Sejarah, Ada yang Setara Total Dana Subsidi Mobil Listrik

Uni Soviet tidak siap menghadapi serangan mendadak Jerman.

Meskipun memiliki tentara yang lebih banyak, Uni Soviet kekurangan persenjataan, perlengkapan, pelatihan dan komando yang efektif.

Banyak tentara Soviet yang tertangkap, terbunuh atau melarikan diri.

Selain itu, Uni Soviet juga mengalami kekurangan bahan bakar, amunisi dan makanan.

Jerman berhasil membuat kemajuan cepat di awal operasi. Mereka berhasil menguasai wilayah-wilayah penting seperti Kiev, Smolensk, Kharkov dan Rostov.

Namun, semakin jauh mereka masuk ke dalam wilayah Uni Soviet, semakin besar pula perlawanan yang mereka hadapi.

Tentara Soviet mulai melakukan taktik bumi hangus, yaitu membakar atau menghancurkan segala sesuatu yang bisa digunakan oleh musuh.

Mereka juga melakukan serangan-serangan balasan dan gerilya untuk mengganggu pasokan dan komunikasi Jerman.

Pertempuran Moskwa

Salah satu pertempuran terbesar dalam Operasi Barbarossa adalah Pertempuran Moskwa, yang berlangsung dari Oktober 1941 hingga Januari 1942.

Pertempuran ini merupakan upaya terakhir Jerman untuk merebut ibu kota Uni Soviet sebelum musim dingin tiba.

Jerman berhasil mendekati Moskwa dengan jarak sekitar 30 kilometer pada akhir November 1941.

Baca Juga: Di Balik Peristiwa Penangkapan Panji Gumilang, Ini Fakta Ponpes Al Zaytun Diklaim Terbesar Se-Asia Tenggara

Namun, mereka menghadapi hambatan besar dari cuaca dingin yang ekstrem, kekurangan pasokan dan perlawanan sengit dari tentara Soviet yang diperkuat oleh pasukan cadangan dari Siberia.

Pada awal Desember 1941, Uni Soviet melancarkan serangan balasan besar-besaran yang berhasil memukul mundur Jerman hingga sejauh 100-250 kilometer dari Moskwa.

Pertempuran ini berakhir dengan kegagalan Jerman untuk merebut Moskwa dan kerugian besar bagi kedua belah pihak.

Pertempuran Stalingrad

Pertempuran lain yang sangat penting dalam Perang Dunia II adalah Pertempuran Stalingrad, yang berlangsung dari Agustus 1942 hingga Februari 1943.

Pertempuran ini merupakan bagian dari rencana Jerman untuk merebut sumber daya minyak di pegunungan Kaukasus dan memotong jalur suplai Uni Soviet di Sungai Volga.

Stalingrad (sekarang Volgograd) adalah kota industri yang penting bagi Uni Soviet.

Kota ini juga memiliki nilai simbolis karena dinamai menurut pemimpin Uni Soviet, Joseph Stalin.

Jerman ingin menghancurkan kota ini untuk merusak moral dan kepercayaan diri Uni Soviet.

Jerman berhasil mencapai pinggiran kota Stalingrad pada akhir Agustus 1942.

Mereka kemudian melakukan serangan udara yang menghancurkan sebagian besar kota dan menewaskan banyak warga sipil.

Namun, tentara Soviet bertekad untuk mempertahankan kota ini dengan segala cara.

Mereka melakukan perlawanan sengit di setiap jalan, gedung, pabrik dan reruntuhan.

Pertempuran berlangsung sangat brutal dan berdarah, dengan banyak korban jiwa di kedua belah pihak.

Baca Juga: Begini Cara Mencek Produk Kosmetik Ilegal Atau Tidak: Peristiwa BPOM Rilis 13 Produk Kosmetik Ilegal Di Pasaran

Pada November 1942, Uni Soviet melancarkan operasi yang disebut Operasi Uranus, yaitu mengepung pasukan Jerman di Stalingrad dengan menyerang dari utara dan selatan.

Akibatnya, sekitar 300.000 tentara Jerman terjebak di dalam kota tanpa pasokan yang cukup. Mereka mengalami kelaparan, kedinginan dan penyakit.

Pada Januari 1943, Jerman mencoba melakukan terobosan untuk menyelamatkan pasukan mereka, tetapi gagal.

Pada Februari 1943, komandan Jerman di Stalingrad, Friedrich Paulus, menyerah kepada Uni Soviet.

Pertempuran ini berakhir dengan kemenangan besar bagi Uni Soviet dan kekalahan telak bagi Jerman.

Pertempuran Berlin

Pertempuran terakhir antara Jerman dan Uni Soviet adalah Pertempuran Berlin, yang berlangsung dari 16 April hingga 2 Mei 1945.

Pertempuran ini merupakan puncak dari serangan balasan Uni Soviet yang berhasil merebut kembali wilayah-wilayah yang pernah diduduki oleh Jerman.

Uni Soviet menyerang Berlin dengan lebih dari 2 juta tentara, 6.000 tank, 7.500 pesawat tempur dan 41.600 artileri.

Mereka menghadapi sekitar 300.000 tentara Jerman yang kebanyakan terdiri dari remaja, lansia dan sukarelawan.

Pertempuran berlangsung sangat sengit dan brutal di dalam kota. Banyak gedung-gedung bersejarah yang hancur akibat serangan artileri dan udara.

Pada 30 April 1945, Adolf Hitler bunuh diri di bawah bunker Reichstag (gedung parlemen Jerman) bersama dengan istri dan beberapa pengikutnya.

Baca Juga: Ini 13 Produk Kosmetik Ilegal Yang Masih Beredar Di Pasaran Menurut BPOM, Mengandung Merkuri Berbahaya

Pada 2 Mei 1945, komandan Jerman di Berlin, Helmuth Weidling, menyerah kepada Uni Soviet.

Pertempuran ini berakhir dengan kemenangan mutlak bagi Uni Soviet dan kehancuran total bagi Jerman.

Kesimpulan

Perang Dunia II adalah konflik global yang melibatkan banyak negara dan medan pertempuran.

Salah satu medan pertempuran yang paling penting adalah antara Jerman dan Uni Soviet di Eropa Timur. Dalam medan ini, terjadi beberapa pertempuran besar yang menentukan nasib perang, yaitu:

- Operasi Barbarossa, yaitu operasi invasi Jerman ke Uni Soviet yang dimulai pada Juni 1941.

- Pertempuran Moskwa, yaitu upaya terakhir Jerman untuk merebut ibu kota Uni Soviet sebelum musim dingin tiba pada Oktober 1941-Januari 1942.

- Pertempuran Stalingrad, yaitu pertempuran sengit untuk menguasai kota industri penting di Sungai Volga pada Agustus 1942-Februari 1943.

- Pertempuran Berlin, yaitu pertempuran terakhir yang mengakhiri perang di Eropa pada April-Mei 1945.

Perang antara Jerman dan Uni Soviet berlangsung sangat lama, brutal dan berdarah. Kedua belah pihak mengalami kerugian besar

Artikel Terkait