Guru seharusnya menjadi garda terdepan penanggulangan bullying di sekolah, supaya tidak terjadi pembakaran sekolah seperti di Temanggung.
Intisari-Online.com -Peristiwa pembakaran sekolah di Temanggung, Jawa Tengah, yang dilakukan oleh seorang siswa berusia 13 tahun, disebut-sebut berawal dari bullying.
Bullying itu dilakukan oleh teman-teman pelaku sendiri.
Yang miris, bullying juga diduga dilakukan salah seorang guru di sekolah tersebut.
Sebenarnya apa yang harus dilakukan seorang guru supaya kasus bullying di sekolah tidak menjadi kebiasaan?
Berikut panduan dari UNICEF:
2. Hargai dan berterima kasihlah pada siswa tersebut karena telah melapor kepada Anda.
3. Yakinkan dia bahwa itu bukan salahnya.
4. Tunjukkan empati.
5. Bantu anak yang di-bully untuk membela dirinya sendiri – bahwa dia bisa mengatakan tidak suka jika dikerjai oleh temannya.
6. Tanyakan kepada anak tentang apa yang dapat dilakukan untuk membuat dia merasa aman.
7. Bicaralah dengan setiap anak yang terlibat dalam situasi ini secara terpisah. Hindari menyalahkan, mengkritik, atau meneriaki di depan wajah mereka. Dorong dan hargai nilai kejujuran.
8. Pertimbangkan peran atau pengaruh 'kelompok sebaya'. Bullying terkadang dilakukan oleh kelompok.
Jika bullying dilakukan oleh seorang anak, dengan bantuan atau dukungan dari anak-anak lain, mereka semua juga harus menanggung konsekuensinya bersama, terutama agar mengetahui dampak perbuatan mereka kepada anak yang dibully, serta meminta maaf.
9. Ambil tindakan kepada pelaku bullying. Beritahu si anak, orang tuanya, dan kelas mengenai perkembangan kasusnya, dengan tetapi menghormati semua pihak.
10. Tindak lanjuti secara teratur dengan anak tersebut mengenai kemajuan yang dibuat mengenai masalah ini sesudahnya.
11. Jika perlu, carilah bantuan dari pihak eksternal. Ketika Anda menghadapi masalah yang parah atau signifikan yang tidak Anda ketahui cara mengatasinya, laporkan kepada guru konseling sekolah, atau pekerja sosial, atau psikolog.
Anda mungkin perlu menghubungi Telepon Pelayanan Sosial Anak (TePSA) di 1500771.
2. Soroti perilaku yang tidak pantas dan tidak dapat diterima dan ingatkan mereka akan aturan dan pedoman anti-bullying yang dibuat di tingkat sekolah / kelas.
3. Bantu mereka dengan memahami alasan di balik perilaku bullying mereka (seperti apakah mereka punya masalah di rumah, kurangnya perhatian, pengalaman bullying sebelumnya, dll.)
4. Tunjukkan empati dan kasih sayang dengan membagikan perasaan anak yang di-bully.
5. Terapkan konsekuensi tertentu untuk membantu mereka belajar dari situasi ini. Konsekuensi yang diberikan harus berhubungan dengan kesalahan mereka, tetap menghormati anak sebagai pelaku, masuk akal dan logis, serta dapat diterima untuk mengajarkan anak agar berperilaku lebih baik.
6. Anak harus memperbaiki kesalahannya. Misalnya, dengan meminta maaf kepada anak yang di-bully, melakukan sesuatu yang baik padanya agar dia merasa lebih baik, membantunya menyelesaikan sesuatu yang sedang dia kerjakan, memperbaiki atau mengganti sesuatu yang mereka hancurkan atau curi, dll.
7. Menghargai dan mengenali segala perubahan perilaku yang positif, termasuk mengakui kesalahan.
8. Jelaskan bahwa untuk menerima hak di kelas/sekolah, mereka harus mematuhi peraturan. Hak tersebut misalnya untuk berpartisipasi dalam acara sekolah, bergabung dalam ekskul, perjalanan study tour, pelajaran olahraga, kegiatan pentas seni, atau apa pun yang dianggap sesuai dan menarik oleh anak agar mereka tetap berusaha berbuat baik.
9. Bicaralah kepada orangtua mereka dan saling menyetujui rencana agar berbuat baik.
2. Membangun pedoman yang tegas dan jelas terhadap bullying, serta buat kesepakatan dengan siswa Anda tentang konsekuensi dari bullying secara partisipatif dengan mereka (alih-alih memberi hukuman).
3. Ciptakan suasana yang hangat, hubungan yang saling mendukung, iklim positif, dan pelibatan semua siswa di ruang kelas Anda.
4. Perhatikan anak-anak yang lebih rentan terhadap bullying; termasuk anak-anak yang baru atau pindahan, anak-anak yang secara fisik lebih lemah, anak-anak dengan disabilitas, atau anak-anak yang sering mengeluh karena di-bully oleh orang lain.
5. Berikan dorongan kepada anak-anak yang lebih rentan terhadap bullying untuk berinteraksi secara lebih aktif dan ingatkan teman-temannya untuk membantu ia agar dapat melakukannya dengan baik.
6. Libatkan siswa untuk bermain peran (role play) mengenai situasi bullying dan cara mengatasi masalah ini. Rencanakan bersama mereka cara melawan bullying dan penindasan.
7. Yakinkan siswa Anda bahwa Anda bersedia membantu mereka jika dan ketika mereka di-bully.Berikan bantuan dan perlindungan yang memadai kepada siswa yang di-bully. Pastikan bahwa pelaku bullying tidak mengancam lagi.
2. Tetap tenang dan yakinkan anak-anak bahwa masalah ini sudah terkendali.
3. Tunjukkan perilaku tidak agresif yang tegas tanpa membuat pelaku terluka.
2. Tekankan perilaku yang baik, empati, dan capaian prestasi bersama di sekolah.
3. Latihlah guru dan staf sekolah tentang bagaimana mengatasi bullying.
4. Libatkan orang tua & siswa dalam meningkatkan kesadaran dan cara mengambil tindakan yang disepakati terhadap bullying.