Soedjono Hoemardani mendapat pangkat jenderal pada tahun 1966, saat ia menjadi Asisten Pribadi (Aspri) Presiden Soeharto Bidang Ekonomi dan Perdagangan.
Ia bertugas untuk membantu Soeharto dalam mengurus masalah-masalah ekonomi dan perdagangan, baik dalam negeri maupun luar negeri.
Kemudian juga menjadi wakil komandan dari keibodan, sebuah pasukan khusus yang dibentuk oleh Soeharto untuk mengawal keamanannya.
Hubungan dengan Soeharto
Soedjono Hoemardani memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Soeharto.
Ia tidak hanya menjadi asisten pribadi dan wakil komandan dari keibodan, tetapi juga menjadi guru spiritual Soeharto.
Beliau sering dimintai saran oleh Soeharto dalam bidang klenik, yaitu ilmu gaib yang berkaitan dengan hal-hal mistis dan supranatural.
Juga sering memberikan ramalan-ramalan tentang masa depan Indonesia dan dunia kepada Soeharto.
Soedjono Hoemardani sangat disayangi oleh Soeharto. Hal ini terlihat saat ia meninggal dunia pada 12 Maret 1986 di Tokyo, Jepang karena sakit jantung.
Prosesi pemakamannya disiarkan secara langsung oleh TVRI, saluran televisi nasional Indonesia saat itu.
Dalam siaran tersebut, tampak Soeharto menangis di depan makam Soedjono Hoemardani.
Baca Juga: Kenapa Sapi Menangis saat Kurban Menurut Islam dan Menurut Sosok Dokter Hewan?
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR