Peristiwa Penemuan 4 Kerangka Bayi di Banyumas, Diduga Hasil Hubungan Sedarah Ayah Dan Anak Perempuannya

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Empat kerangka bayi ditemukan di sebuah kebuh di Banyumas. Kata warga, itu bayi seorang perempuan hasil hubungan dengan ayahnya.
Empat kerangka bayi ditemukan di sebuah kebuh di Banyumas. Kata warga, itu bayi seorang perempuan hasil hubungan dengan ayahnya.

Empat kerangka bayi ditemukan di sebuah kebuh di Banyumas. Kata warga, itu bayi seorang perempuan hasil hubungan sedarah dengan ayahnya.

Intisari-Online.com -Warga Banyumas, Jawa Tengah, dikejutkan dengan penemuan empat kerangka bayi di sebuah kebun.

Penemuan tersebut terjadi di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Banyumas.

Prasetyo Tomo (42), pemilik kebun itu, bilang, penemuan kerangka bermula saat pekerjanya tengah meratakan tanah.

Awalnya Tomo hanya menemukantulang belulang berukuran kecil yang terbungkus kain dan terkubur dengan kedalaman sekitar 50 sentimeter.

"Tadinya mau dibuang, tapi saya bilang 'jangan dulu', saya lapor RT dulu," kata dia.

Dalam perkembangannya, polisi justru menemukan kerangka-kerangka lain yang kemudian diketahui adalah kerangka bayi.

Setelah penyelidikan, polisi mengamankan perempuan muda berinisial E (25) yang menjadi pemilik dari empat kerangka bayi di kebun.

Perempuan asal Kelurahan Tanjung tersebut ditangkap di rumah saudaranya di kecamatan lain di wilayah Banyumas pada Jumat (23/6/2023) dini hari.

Meski telah mengaku, tetapi polisi tetap melakukan pemeriksaan forensik dan tes DNA untuk memastikan hubungan E dan empat kerangka bayi.

Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriadi mengatakan, perempuan tersebut mengaku pertama kali melahirkan pada 2012.

"Jadi waktu umur 14 tahun sudah hamil," kata Agus.

"Sejak tahun 2012 itu sudah melahirkan."

Menurut Agus, ada bayi yang dirawat orang lain, tetapi ada pula yang dikubur di salah satu kebun di Kelurahan Tanjung.

"Begitu melahirkan ada memang koordinasi dengan pihak keluarga untuk dirawat," lanjutnya.

"Kemudian ada juga yang ditanam di sini."

Dia pun menerangkan, masih ada kemungkinan korban bertambah.

Namun, dari hasil penggalian pada Kamis (22/6/2023), belum ada kerangka lain yang ditemukan.

Pertanyaan terkait sosok ayah dari empat kerangka bayi yang ditemukan pun tengah didalami kepolisian.

"Informasi dia disuruh oleh seseorang, sedang kami dalami ini siapa, apakah pacar atau orang lain," kata Agus Supriadi, dilansir dari Kompas.com, Sabtu (24/6/2023).

Menurut informasi,E diketahui pernah menghuni gubuk di atas lahan penemuan kerangka bayi bersama sang ayah.

Diduga, tulang manusia yang ditemukan tersebut merupakan anak hasil hubungan gelap E dengan sang ayah.

Namun, polisi masih harus menjalani pemeriksaan DNA untuk memastikan hubungan E dengan bayi yang sudah menjadi kerangka-kerangka tersebut.

Pihak kepolisian juga tengah mencari ayah E yang belum diketahui keberadaannya setelah ramai berita penemuan kerangka bayi.

"Apakah ini saudari E bertindak sendiri atau ada desakan dari orang lain, dan sampai sejauh ini belum ada penetapan tersangka," terang Agus.

Warga Kelurahan Tanjung tidak bisa menutupi fakta bahwa E pernah melahirkan pada 12 tahun lalu.

"Itu hasil hubungan sama bapak kandungnya, 12 tahun lalu," kata seorang warga.

"Makanya sempat diusir sama warga sehingga E sempat pindah-pindah kontrakan."

Dia melanjutkan, ada anak hasil hubungan terlarang antara E dengan ayah kandungnya yang telah diadopsi oleh warga Semarang.

Kini, anak tersebut sudah duduk di bangku kelas 5 SD.

Salah seorang warga tersebut juga mengungkapkan, belum lama ini E sempat terlihat gemuk.

"Belum terlalu lama, gemuk banget badannya," katanya.

"Terus setelah itu kurus lagi, cuma saya juga tidak terlalu yakin itu hamil apa tidak."

Artikel Terkait