Geger Peristiwa Inses Ibu-Anak Selama 11 Tahun Di Bukittingi, Ini Bahaya Hubungan Sedarah Bagi Bayi Yang Dilahirkan

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Ternyata hubungan inses antara ibu dan anak di Bukittingi, Sumatera Barat. Sudah terjadi selama 11 tahun.
Ternyata hubungan inses antara ibu dan anak di Bukittingi, Sumatera Barat. Sudah terjadi selama 11 tahun.

Ternyata hubungan inses antara ibu dan anak di Bukittingi, Sumatera Barat. Sudah terjadi selama 11 tahun.

Intisari-Online.com -Seorang suami di Bukittingi, Sumatera Barat, membongkar skandal inses antara istri dan anaknya sendiri.

Kabarnya, insen yang terjadi antara ibu dan anak ini sudah terjadi selama 11 tahun.

Mulai ketika sang anak masih duduk di SMA hingga sekarang saat usianya 28 tahun.

Kabar mengejutkan itu diungkapkan Wali Kota Bukittinggi Erman Safar.

"Ada anak kita yang sekarang sudah berusia 28 tahun, lagi kita karantina. Anak itu sejak SMA sudah berhubungan badan dengan ibunya," ungkap Erman Safar, dikutip dari TribunPadang.com.

Bahkan, kata Erman Safar hal itu terjadi di keluarga yang agamis.

"(Pemko Bukittinggi) sedang mengkarantina (pemuda itu), sudah masuk lima bulan berjalan," terang pria yang akrab disapa Bang Wako itu.

Dia menambahkan, penyimpangan itu terjadi antara ibu dan anak laki-lakinya.

Bahkan telah berlangsung bertahun-tahun.

"Mirisnya, ini terjadi di tengah keluarga utuh yang yang dikenal cukup agamis. Bapaknya ada, adiknya hafidz quran, ibunya kerudungnya besar. Coba bayangin, dunia sudah tua," katanya.

Terlepas dari itu, hubungan inses dianggap tidak baik dalam urusan kesehatan.

Inilah sederet kelain-kelainan dari anak yang lahir dari hubungan inses.

1. Rahang bawah lebih panjang

Keluarga bangsawan Habsburg mengatur pernikahan sedarah untuk melindungi kepentingan mereka sendiri.

Sayangnya, genetika mereka menghasilkan anak-anak yang memiliki rahang bawah yang panjang dan menonjol, sehingga tidak dapat berbicara dengan benar, tidak bisa mengunyah dan air liur menetes ke mana-mana.

Kasus terburuk ditemukan pada Charles II Spanyol yang juga mengalami cacat kognitif, dia baru belajar bicara usia 4 tahun dan berjalan pada usia 8 tahun.

2. Tengkorak memanjang di bagian belakang

Kebiasaan kerjaan Mesir yang sangat bergantung pada inses menyebabkan tulang tengkorak memanjang di bagian belakang.

Raja Tut misalnya, dia mengalami bentuk tengkorak seperti itu, bibir atas sumbing dan tuang yang hilang pada kakinya dan skoliosis.

3. Jari-jari menyatu

Kondisi jari-jari kaki atau tangan menyatu, membuatnya terlihat seperti berselaput adalah kondisi yang dialami oleh anak hasil inses.

Suku Vadoma di Zimbabwe memiliki jumlah yang tinggi terhadap kondisi ini yaitu jari yang aneh mirip unggas.

4. Hemofilia

Beberapa kerajaan besar Eropa dan Rusia yang melakukan inses melihat keturunan mereka memiliki masalah dengan sulitnya pembekuan darah (hemofilia).

Sehingga luka yang sederhana dapat menyebabkan pendarahan serius yang dapat menyebabkan infeksi dan bahkan kematian.

5. Mikrosefali

Orang yang melakukan pernikahan inses yang meningkatkan kondisi yang disebut dengan microcephaly, di mana seorang anak lahir dengan kepala kecil yang sering berarti otak juga tidak berkembang.

6. Bibir sumbing

Akibat inses adalah bibir sumbing yang terjadi di atap mulut tidak terbentuk dengan benar.

Dengan demikian bagian ke saluran sinus juga terbuka yang membuat sulit untuk makan, menelan, bernapas, dan bahkan sulit berbicara.

7. Kaki pekuk

inses menyebabkan anak dengan kondisi kelainan pada kaki yaitu tulang kaki yang cacat, tergelincir di bawah, dan cacat yang kondisinya jauh lebih parah.

8. Albinisme

Orang dengan albinisme cenderung memiliki mata cahaya, kulit pucat, dan rambut putih dekat, bahkan jika berasal dari warisan berkulit gelap.

9. Asimetri berat

Keturunan inses, terutama setelah banyak generasi inses, memiliki kedua sisi wajah yang tidak sama (asimetri). Mata bisa lebih tinggi atau lebih rendah, telinga mungkin tidak rata, dan mulutnya mungkin miring.

10. Tubuh mini

Anak-anak keturunan inses memiliki masalah dengan ketidaksuburan dan akhirnya mereka melihat adanya penyakit Ellis-van Creveld. Penyakit ini terkait dengan dwarfisme (cebol), serta stunting dari ekstremitas dan masalah dengan jantung.

11. Ketidaksuburan

Anak-anak yang dihasilkan dari inses tidak selalu layak, entah janin gagal berkembang, atau anak-anak lahir mati. Dengan cara ini, hubungan inses seringkali tidak subur.

Jika seseorang berhasil memiliki anak melalui inses, infertilitas dapat diteruskan ke keturunan.

12. Skoliosis

Saat inses terjadi mereka mungkin memiliki anak yang memiliki kondisi karena kesamaan gen orang tua, seperti skoliosis jauh lebih mungkin terjadi.

13. Gangguan sistem kekebalan tubuh

Anak yang lahir dari inses cenderung sakit-sakitan. Meskipun hal ini mungkin terkait dengan malformasi kerangka, otot, atau organ tubuh, faktor utama adalah sistem kekebalan yang salah.

14. Kriptorkismus

Cyptorchidism terjadi ketika salah satu atau kedua testis tidak turun ke dalam skrotum yang bisa menyebabkan infertilitas serta berbagai gangguan reproduksi jika tidak diobati dini.

Cyptorchidism dapat disebabkan oleh duplikasi kromosom dan telah terbukti lebih umum terjadi pada anak-anak dengan hubungan inses

.

Artikel Terkait