Pertempuran di tempat tersebut berlangsung sehari semalam.
"Jadi tempat-tempat itu yang paling seru. Karena tempat berlangsungnya itu sehari semalam," ujarnya.
Menurutnya, pertempuran di Hotel Dibya tak kalah ramai dengan tempat-tempat lain.
Pertempuan yang sifatnya sporadis terjadi di sekitar Pasar Johar dan Hotel Dibya.
"Hotel Dibya Puri diserang karena menjadi markas pemuda selain itu para pemuda juga sering mengadakan pertemuan di sana," ungkapnya.
Namun, saat ini para pejuang kalah senjata.
Hal itu membuat para pejuang kocar-kacir dan bergerak mundur ke sejumlah daerah untuk bersembunyi dan menyusun strategi.
"Para pejuang mundur ke Kampung Melayu, Pendrikan dan daerah-daerah lain," imbuhnya.
Selain untuk pertempuran, dia juga membenarkan jika Hotel Dibya merupakan salah satu penginapan terbaik pada masanya sekitar tahun 1800-an.
"Ada dua dulu Hotel Jansen dan Hotel Dibya ini yang terbaik," paparnya.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR