Serangan ini berlangsung selama tiga jam, dari pukul 05:00 sampai 08:00. Pasukan Inggris hanya kehilangan 23 orang dan 78 orang terluka, sedangkan di pihak Kerajaan Mataram Yogyakarta jatuh ribuan korban jiwa.
Sultan Hamengkubuwono II ditangkap dan diasingkan ke Pulau Pinang (Penang, Malaysia).
Pasukan Inggris-Sepoy melakukan penjarahan besar-besaran terhadap harta benda Kerajaan Mataram Yogyakarta.
Peti-peti berisi emas, perak, permata, manuskrip, senjata, perhiasan, dan barang-barang berharga lainnya diangkut dengan gerobak selama empat hari lamanya.
Total nilai jarahan itu sekarang lebih dari 120 juta dolar AS. Beberapa barang jarahan masih disimpan di museum-museum di Inggris dan Belanda.
Serangan Inggris ke Kerajaan Mataram Yogyakarta merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Indonesia.
Serangan ini menunjukkan betapa kuatnya ambisi kolonial Inggris di tanah Jawa dan betapa besar kerugian yang dialami oleh rakyat Jawa akibat penjajahan.
Serangan ini juga menjadi salah satu faktor yang memicu lahirnya Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dari perlawanan Sultan Hamengkubuwono II terhadap Inggris.
Kesultanan ini adalah salah satu kerajaan Jawa yang masih bertahan hingga kini dan memiliki status khusus dalam Republik Indonesia.
Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat:
Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat didirikan oleh Pangeran Mangkubumi yang kemudian bergelar Sultan Hamengkubuwono I pada tahun 1755, berdasarkan Perjanjian Giyanti yang membagi wilayah Kerajaan Mataram menjadi dua: Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta.
Baca Juga: Saat Kerajaan Sriwijaya Gunakan Tangan Wurawari Hancurkan Mataram Kuno
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR