Cucu Presiden Jokowi Jan Ethes menjadi salah satu player escort yang terlibat dalam pertandingan Indonesia vs Argentina.
Intisari-Online.com -Selain fokus ke para pemain dari Indonesia dan Argentina, beberapa kamera wartawan juga tertuju kepada Jan Ethes.
Pada pertandingan Indonesia vs Argentina pada Senin (19/6) malam itu, cucu Presiden Jokowi itu didapuk sebagai salah satu player escort.
Jan Ethes masuk ke lapangan GBK dengan digandeng oleh kiper timnas Argentina, Emiliano Martinez.
Tentu kita semua masih ingat kan dengan kiprah Emi Martinez pada Piala Dunia edisi termutakhir di Qatar kemarin?
Dalam pertandingan tersebut, Indonesia harus mengakui keunggulan Argentina, 2-0.
Masing-masing gol Argentina dicetak oleh bintang PSG yang musim lalu dipinjamkan ke Juventus, Leandro Paredes, dan bek Tottenham Hotspur, Chirtian Romero.
Kembali ke Ja Ethes, apa sih sebenarnya player escort itu?
Apa pentingnya dalam sebuah pertandingan sepakbola?
Secara umum, player escort merupakan anak yang mendampingi pemain sepakbola ketika memasuki lapangan dalam sebuah pertandingan.
Istilah lain yang dipakai adalah maskot anak atau maskot pertandingan.
Biasanya, para player escort ini masuk ke lapangan sembari digandeng oleh para pemain yang akan bertandingan.
Baik pemain yang bertindak sebagai tuan rumah maupun tim tamu.
Yang menjadi player escort biasanya anak berusia antara enam sampai 18 tahun.
Beberapa player escort membawa bendera ketika masuk ke lapangan.
Di balik itu semua, ternyata keberadaan player escort punya tujuan mulia, terutama dalam hal mengenalkan hak-hak anak.
Keberadaan player escort juga mendorong kita untuk sadar tentang perlunya mewujudkan mimpi anak-anak di seluruh dunia.
Selain itu, sepakbola ini juga olahraga yang ramah bagi anak-anak.
Pertandingan pertama yang menggunakan player escort adalah laga antara Liverpool dan Everton pada November 1996.
Aksi itu kemudian diteruskan saat Piala Eropa 2000 di Belanda-Belgia.
Kampanye terhadap anak lalu dilakukan sebelum Piala Dunia 2002 di Korea Selatan dan Jepang.
Piala Dunia 2002 itu menginisiasi gerakan"Say Yes For Children" yang digalang oleh UNICEF.
Gerakan itu merupakan upaya mempromosikan hak-hak anak meliputi hak kesehatan dan hak pendidikan.
Wujud dari kampanye itu adalah mengikutsertakan anak-anak ke dalam lapangan dengan kaus bertuliskan "Say Yes For Chilrdren" lengkap dengan logo FIFA dan UNICEF.
Begitulah sejarah singkat player escort.