Intisari-online.com - Salah satu cindera mata khas yang sering diberikan oleh Kerajaan Arab Saudi kepada tamu-tamu terhormatnya adalah pedang berwarna emas.
Presiden ke-2 RI Soeharto pernah mendapatkan pedang emas tersebut dari Raja Arab Saudi.
Pada 10 Juni 1970, Soeharto menjamu kunjungan resmi Raja Arab Saudi saat itu, Faisal bin Abdulaziz Al Saud.
Kunjungan ini merupakan kunjungan pertama seorang Raja Arab Saudi ke Indonesia dalam kurun waktu 47 tahun.
Dalam kunjungan tersebut, Soeharto dan Raja Faisal membicarakan berbagai hal penting.
Terutama mengenai krisis Timur Tengah dan dukungan Indonesia kepada bangsa Palestina dalam perjuangan melawan Israel.
Setelah acara makan malam, mereka saling bertukar cindera mata.
Soeharto memberikan sebilah keris dan seekor macan yang diawetkan kepada Raja Faisal.
Sedangkan Raja Faisal memberikan sebilah pedang Arab yang disepuh emas kepada Soeharto.
Pedang emas tersebut merupakan lambang kehormatan dan penghargaan dari Kerajaan Arab Saudi kepada Soeharto sebagai pemimpin Indonesia.
Pedang juga menunjukkan keberanian, kekuatan, dan keadilan.
Pedang emas dari Raja Faisal bukanlah pedang satu-satunya yang diberikan oleh Kerajaan Arab Saudi kepada Indonesia.
Pada tahun 2017, saat kunjungan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Indonesia, Kerajaan Arab Saudi memberikan pedang berwarna emas kepada Polri sebagai bentuk pengakuan atas kerjasama dalam bidang keamanan.
Pedang-pedang tersebut kini menjadi bagian dari koleksi sejarah dan budaya Indonesia yang menyimpan cerita dan makna di baliknya.
Pedang emas tersebut merupakan simbol kehormatan dan penghargaan dari Kerajaan Arab Saudi kepada Soeharto sebagai pemimpin Indonesia.
Pedang juga melambangkan keberanian, kekuatan, dan keadilan.
Pedang emas dari Raja Faisal bukanlah satu-satunya pedang yang diberikan oleh Kerajaan Arab Saudi kepada Indonesia.
Pedang-pedang tersebut kini menjadi bagian dari koleksi sejarah dan budaya Indonesia yang menyimpan cerita dan makna di baliknya.
Selain pedang, Kerajaan Arab Saudi juga memiliki cindera mata lain yang berkaitan dengan sejarah dan budayanya, yaitu bendera hijau dengan kalimat syahadat dan pedang.
Bendera ini digunakan oleh pemerintah sejak tahun 1973 dan memiliki sisi depan dan belakang yang identik untuk memastikan kalimat syahadat dapat terbaca benar dari kedua sisi.
Bendera ini memiliki warna hijau yang menunjukkan agama Islam dan pedang yang menegaskan Wangsa Saud, dinasti pendiri negara.
Bendera ini juga berasal dari warisan Arab dan Islam sejak didirikannya negara Arab Saudi pertama pada tahun 1727 Masehi.
Bendera ini dihormati oleh rakyat Saudi dan tidak pernah dikibarkan setengah tiang atau digunakan pada barang-barang lainnya karena mengandung kalimat syahadat yang suci.
Bendera ini juga tidak dapat diangkat secara vertikal sesuai dengan undang-undang Saudi.
Bendera ini menjadi salah satu simbol identitas nasional Saudi yang menggabungkan agama, budaya, tradisi, dan sejarah Kerajaan dalam satu bendera.