Dia diberi tugas untuk menghilangkan JP Coen, Gubernur Jenderal VOC pertama yang dikenal sebagai pendiri Batavia dan tokoh penting dalam ekspansi VOC di Asia.
Nyimas Utari menyamar sebagai seorang penyanyi di klub malam yang sering dikunjungi oleh para perwira VOC.
Dengan kecantikan dan kemampuan menyanyinya, ia berhasil menarik perhatian JP Coen dan mendapatkan akses ke dalam benteng VOC.
Pada tanggal 20 September 1629, Nyimas Utari melaksanakan misinya dengan menggunakan racun arsenik yang dicampurkan ke dalam minuman yang diminum oleh JP Coen.
Racun itu juga diberikan kepada istri JP Coen, Eva Ment, dan anak mereka. Mereka bertiga meninggal dalam waktu singkat.
Setelah menghilangkan JP Coen, Nyimas Utari memenggal kepala Coen dan membawanya keluar benteng.
Kepala Coen kemudian dikirim ke Mataram sebagai bukti kesuksesan operasi rahasia tersebut di mana setelahnya kepala tersebut diawetkan dan dikubur di tengah-tengah tangga menuju makam Sultan Agung.
Akhir Hidup
Sayangnya, Nyimas Utari tidak dapat menikmati kemenangannya. Dalam pelarian setelah menjalankan misinya, ia terluka oleh pasukan VOC yang mengejar mereka.
Ia tewas di pelukan suaminya, Mahmudin, yang juga terluka parah.
Jenazah Nyimas Utari dibawa oleh Mahmudin ke Desa Keramat, Tapos (perbatasan Bogor-Depok). Di sana, mereka dimakamkan di bawah naungan pohon beringin.
Hingga kini, makam mereka dikenal sebagai Keramat Wali Mahmudin dan menjadi tempat ziarah bagi masyarakat sekitar.
KOMENTAR