Nyimas Utari, Agen Intel Cantik Mataram Islam yang Berhasil Penggal Kepala Petinggi VOC

Ade S

Editor

Nyimas Utari, agen intel Cantik Mataram Islam.
Nyimas Utari, agen intel Cantik Mataram Islam.

Intisari-Online.com -Nyimas Utari adalah seorang wanita cantik yang memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan Belanda.

Ia adalah salah satu agen intelijen atau telik sandi Kerajaan Mataram Islam yang berhasil membunuh Gubernur Jenderal VOC pertama, Jan Pieterszoon Coen, dalam Perang Batavia II pada tahun 1629.

Latar Belakang

Nyimas Utari lahir dari keluarga bangsawan Mataram Islam. Ia adalah putri dari Raden Bagus Wonoboyo, cucu dari Roro Ratu Pembayun, seorang putri kerajaan yang menikah dengan Raden Bagus Wonoboyo.

Nyimas Utari menikah dengan Mahmudin, seorang juru tulis VOC yang ternyata adalah agen rahasia Mataram Islam yang bersandi Wong Agung Aceh.

Mahmudin adalah orang kepercayaan Sultan Agung yang diselundupkan ke Batavia melalui kapal dagang Aceh yang disewa oleh VOC untuk mengangkut meriam dari Madagaskar.

Misi Membunuh JP Coen

Sultan Agung memiliki ambisi untuk menguasai seluruh Pulau Jawa dan mengusir VOC dari Nusantara.

Ia telah dua kali melakukan serangan besar-besaran ke Batavia, yaitu pada tahun 1628 dan 1629. Namun, serangan-serangan itu gagal karena pertahanan VOC yang kuat dan bantuan dari sekutu-sekutunya.

Untuk melancarkan serangan ketiga, Sultan Agung merencanakan sebuah operasi rahasia yang melibatkan Nyimas Utari.

Baca Juga: Kisah Nyimas Utari Sandijayaningsih, Telik Sandi Mataram yang Berhasil Membunuh Petinggi VOC

Dia diberi tugas untuk menghilangkan JP Coen, Gubernur Jenderal VOC pertama yang dikenal sebagai pendiri Batavia dan tokoh penting dalam ekspansi VOC di Asia.

Nyimas Utari menyamar sebagai seorang penyanyi di klub malam yang sering dikunjungi oleh para perwira VOC.

Dengan kecantikan dan kemampuan menyanyinya, ia berhasil menarik perhatian JP Coen dan mendapatkan akses ke dalam benteng VOC.

Pada tanggal 20 September 1629, Nyimas Utari melaksanakan misinya dengan menggunakan racun arsenik yang dicampurkan ke dalam minuman yang diminum oleh JP Coen.

Racun itu juga diberikan kepada istri JP Coen, Eva Ment, dan anak mereka. Mereka bertiga meninggal dalam waktu singkat.

Setelah menghilangkan JP Coen, Nyimas Utari memenggal kepala Coen dan membawanya keluar benteng.

Kepala Coen kemudian dikirim ke Mataram sebagai bukti kesuksesan operasi rahasia tersebut di mana setelahnya kepala tersebut diawetkan dan dikubur di tengah-tengah tangga menuju makam Sultan Agung.

Akhir Hidup

Sayangnya, Nyimas Utari tidak dapat menikmati kemenangannya. Dalam pelarian setelah menjalankan misinya, ia terluka oleh pasukan VOC yang mengejar mereka.

Ia tewas di pelukan suaminya, Mahmudin, yang juga terluka parah.

Jenazah Nyimas Utari dibawa oleh Mahmudin ke Desa Keramat, Tapos (perbatasan Bogor-Depok). Di sana, mereka dimakamkan di bawah naungan pohon beringin.

Hingga kini, makam mereka dikenal sebagai Keramat Wali Mahmudin dan menjadi tempat ziarah bagi masyarakat sekitar.

Baca Juga: Penjelasan Kebijakan-kebijakan yang Dilakukan Sultan Agung yang Menyebabkan Mataram Mencapai Puncak Kejayaan

Artikel Terkait