Sejak saat itu masjid ini telah mengalami beberapa kali renovasi.
Antara lain pada 1979, 2010, 2012, dan 2015.
Nama Wotgaleh sendiri berasal dari kata wot ing penggalih, yang artinya jembatan hati menuju ketenteraman.
Arsitekturnya mirip Masjid Agung Demak dan masuk dalam kategori bangunan cagar budaya bernuansa religi.
Oleh karena itu, setiap renovasi harus mendapat izin dari Pengageng Sriwandowo Keraton Yogyakarta, selaku pemilik, dan Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman, sebagai pihak berwenang.
Sebagai bangunan cagar budaya, renovasi masjid tidak diperkenankan mengubah bentuk aslinya yang berbentuk limasan.
Di kawasan Masjid Wotgaleh terdapat Makam Pangeran Purbaya, putra Panembahan Senopati, pendiri Kerajaan Mataram Islam.
Pangeran Purbaya, yang memiliki nama kecil Raden Damar atau dikenal sebagai Joko Umbaran, adalah putra Panembahan Senopati dan Rara Lembayung, putri dari Ki Ageng Giring.
Pangeran Purbaya dikenal sebagai seorang putra raja yang pemberani dan dijuluki Banteng Mataram, karena kiprah hebatnya di medan perang melawan penjajah Belanda.
Konon, Pangeran Purbaya kebal terhadap senjata apa pun dan hanya dapat dilukai ketika terkena kotoran yang bersifat najis.
Pangeran Purbaya meninggal saat mempertahankan Keraton Plered dari serangan Karaeng Galesong dan Trunojoyo, yang memberontak pada 1677.
Biasanya, banyak peziarah datang untuk memperingati hari kelahiran dan kematian Pangeran Purbaya.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR