Kisah Kereta Pesanan Raja Mataram Islam Paku Buwono X Tahun 1914 yang Dilengkapi dengan Fasilitas Mewah

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Kereta Pesanan Paku Buwono X, kini mangkrak.
Ilustrasi - Kereta Pesanan Paku Buwono X, kini mangkrak.

Intisari-online.com - Paku Buwono X merupakan raja Mataram Islam yang disebut paling modern.

Pada masa pemeintahaannya ia sudah memiliki kendaraan modern seperti mobil hingga kereta.

Jejak, keberadaan kendaraan miliknya tersebut masih terpanjang dengan jelas dan bisa dilihat.

Jika Anda berkunjung ke kawasan Alun-alun Selatan Keraton Kasunanan Surakarta, Anda mungkin akan melihat dua buah gerbong kereta yang terparkir di sebelah timur dan barat.

Gerbong-gerbong ini bukanlah sembarang gerbong, melainkan peninggalan sejarah yang berhubungan dengan Pakubuwono X.

Susuhunan kesepuluhdari Kesunanan Surakarta yang memerintah dari tahun 1893 hingga 1939.

Pakubuwono X dikenal sebagai susuhunan yang paling lama memerintah dalam sejarah Surakarta, dan juga sebagai susuhunan yang antusias terhadap transportasi berbasis rel.

Ia bahkan ikut terlibat langsung dalam memberi masukan pada desain kereta pesiar dan kereta jenazah yang dibuat oleh perusahaan Werkspoor di Belanda.

Kereta pesiar Pakubuwono X merupakan rangkaian kereta yang berfungsi untuk mengantarkan Pakubuwono X.

Digunakan beliau dalam rangka meninjau pabrik gula atau kunjungan ke berbagai daerah bersama keluarganya.

Kereta ini memiliki keunikan pada pendinginnya, yaitu menggunakan es batu untuk mendinginkan ruangan.

Baca Juga: Tak Semua Dimakamkan Di Sana, Ini Raja-raja Mataram Islam Yang Dimakamkan Di Kompleks Makam Imogiri

Kemudian dari air dari es batu yang mencair dapat digunakan untuk cuci tangan di wastafel yang tersedia di dalamnya.

Kereta ini juga dilengkapi dengan ruang rapat dan kamar mandi yang menunjukkan kemewahan dan kenyamanan Pakubuwono X saat berpergian.

Kereta ini memiliki warna dasar putih dengan ornamen berwarna emas dan merah.

Warna putih melambangkan kesucian, emas melambangkan kemewahan, dan merah melambangkan keberanian.

Kereta ini juga memiliki ukiran bunga-bunga yang melambangkan keindahan dan kesuburan.

Di dalam kereta, terdapat lambang-lambang keraton seperti burung garuda, naga, dan singa.

Kereta ini kini terparkir di sebelah timur Alun-alun Selatan, dan dapat dilihat dari dekat oleh pengunjung.

Kereta jenazah Pakubuwono X merupakan gerbong yang berfungsi untuk mengantarkan Pakubuwono X ke peristirahatan terakhirnya.

Meski kereta ini ditujukan sebagai kereta jenazah, Pakubuwono X ternyata telah mempersiapkan rancangannya sejak sekira tahun 1909-1920.

Kemudian beliau memesan sendiri kereta ini ke perusahaan Belanda yang juga membuat kereta pesiar.

Kereta ini hanya digunakan satu kali pada tahun 1939 untuk membawa jenazah Pakubuwono X dari Stasiun Solo Balapan ke Stasiun Tugu Jogja yang kemudian dilanjutkan dengan kereta kuda untuk dibawa ke Makam Raja Imogiri.

Baca Juga: Namanya Serupa, Apa Yang Membedakan Mataram Islam Dengan Mataram Kuno?

Kereta ini kini terparkir di sebelah barat Alun-alun Selatan, sebagai bentuk penghormatan kepada salah satu benda pusaka keraton.

Dengan melihat gerbong-gerbong peninggalan Pakubuwono X ini.

Artikel Terkait