Intisari-Online.com -Pada Juni 2022, jumlah penduduk Indonesia mencapai 275,36 juta jiwa di mana dari jumlah tersebut, sekitar 69% merupakan penduduk usia produktif (15-64 tahun).
Ini berarti bahwa Indonesia saat ini sedang mengalami bonus demografi.
Lalu, apa itu bonus demografi? Seperti apa analisis tentang bonus demografi sebagai peluang atau tantangan bagi bangsa Indonesia akan dibahas dalam artikel ini.
Artikel ini akan menjelaskan pengertian, penyebab, dan dampak bonus demografi bagi Indonesia.
Selain itu, artikel ini juga akan menguraikan upaya-upaya yang dapat dilakukan agar pertumbuhan penduduk Indonesia dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan bangsa.
Analisis tentang bonus demografi sebagai peluang atau tantangan bagi bangsa Indonesia?
Bonus demografi adalah kondisi di mana jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak daripada jumlah penduduk usia tidak produktif (0-14 tahun dan 65 tahun ke atas).
Bonus demografi dapat menjadi peluang atau tantangan bagi bangsa Indonesia tergantung dari bagaimana pemerintah dan masyarakat mengelola dan memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh penduduk usia produktif.
Menurut data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri, jumlah penduduk Indonesia mencapai 275,36 juta jiwa pada Juni 2022.
Dari jumlah tersebut, ada 190,83 juta jiwa (69,3%) penduduk Indonesia yang masuk kategori usia produktif. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat hingga mencapai puncaknya pada tahun 2050.
Bonus demografi dapat menjadi peluang bagi bangsa Indonesia jika penduduk usia produktif dapat memiliki kualitas sumber daya manusia (SDM) yang tinggi, yaitu memiliki kesehatan, pendidikan, keterampilan, dan produktivitas yang baik.
Baca Juga: Bonus Demografi: Peluang atau Tantangan bagi Bangsa Indonesia
Dengan demikian, penduduk usia produktif dapat menjadi tenaga kerja, pelaku usaha, dan konsumen potensial yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional.
Namun, bonus demografi juga dapat menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia jika penduduk usia produktif tidak memiliki kualitas SDM yang memadai, yaitu memiliki kesehatan, pendidikan, keterampilan, dan produktivitas yang rendah.
Hal ini dapat menyebabkan penduduk usia produktif menjadi beban sosial dan ekonomi bagi negara dan masyarakat.
Selain itu, bonus demografi juga dapat menimbulkan masalah-masalah seperti pengangguran, kemiskinan, ketimpangan, kriminalitas, radikalisme, dan degradasi lingkungan.
Bagaimana upaya yang dapat dilakukan agar pertumbuhan penduduk Indonesia dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan bangsa?
Untuk menjadikan bonus demografi sebagai peluang dan bukan tantangan bagi bangsa Indonesia, diperlukan upaya-upaya yang komprehensif dan kolaboratif dari pemerintah dan masyarakat.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
- Melakukan pengendalian pertumbuhan penduduk melalui program keluarga berencana (KB) yang efektif dan berkelanjutan. Tujuannya adalah untuk mencapai angka kelahiran yang optimal dan menurunkan angka kematian bayi dan ibu.
- Meningkatkan kualitas SDM penduduk usia produktif melalui peningkatan akses dan mutu layanan kesehatan, pendidikan, dan pelatihan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan harapan hidup, melek huruf, angka partisipasi sekolah, indeks pembangunan manusia (IPM), dan kompetensi global penduduk usia produktif.
- Menciptakan lapangan kerja yang luas dan berkualitas melalui pengembangan sektor-sektor unggulan, diversifikasi ekonomi, inovasi teknologi, dan peningkatan investasi. Tujuannya adalah untuk menyerap tenaga kerja yang tersedia, mengurangi pengangguran dan kemiskinan, meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat.
- Mendorong kewirausahaan dan ekonomi kreatif melalui pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pengembangan ekonomi digital, dan perlindungan hak kekayaan intelektual. Tujuannya adalah untuk meningkatkan jumlah dan kualitas pelaku usaha, mengembangkan produk dan jasa yang inovatif dan kompetitif, dan meningkatkan nilai tambah ekonomi.
- Meningkatkan partisipasi sosial dan politik penduduk usia produktif melalui penguatan demokrasi, penegakan hukum, pemberantasan korupsi, dan perlindungan hak asasi manusia. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran, tanggung jawab, dan keterlibatan penduduk usia produktif dalam pembangunan bangsa, serta mencegah konflik sosial dan radikalisme.
- Meningkatkan keseimbangan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan melalui pengelolaan sumber daya alam yang bijak, pelestarian keanekaragaman hayati, mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tujuannya adalah untuk menjaga kualitas dan kuantitas sumber daya alam, mengurangi dampak negatif pembangunan terhadap lingkungan, dan meningkatkan ketahanan nasional.
Demikian artikel tentang analisis tentang bonus demografi sebagai peluang atau tantangan bagi bangsa Indonesia. Semoga bermanfaat.
Baca Juga: Upaya agar Pertumbuhan Penduduk dapat Berkontribusi bagi Pembangunan