Siapa Sosok Jusuf Hamka, Kok Berani-beraninya Tagih Utang Ke Pemerintah 179 Miliar?

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Jusuf Hamka menagih utang kepada pemerintah sebesar Rp179 miliar.
Jusuf Hamka menagih utang kepada pemerintah sebesar Rp179 miliar.

Jusuf Hamka menagih utang kepada pemerintah sebesar Rp179 miliar.

Intisari-Online.com -Jusuf Hamka tiba-tiba menagih utang ke pemerintah.

Dia menagih utang atas perusahaannyaPT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) ke pemerintah.

Dilaporkan Kompas.com, penagihan itu terkait dengan dana deposito perusahaan yang ditempatkan di Bank Yama yang dilikudasi saat krisis pada 1998.

Adapun nominal dana yang harus dibayarkan pemerintah sebesar Rp 179,46 miliar.

Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo mengatakan, nominal tersebut merupakan hasil dari keputusan Mahkamah Agung (MA).

Terlepas dari itu, menarik untuk menyimak siapa sebenarnya Jusuf Hamka.

Dikutip dari situs Gramedia.com, Jusuf Hamka merupakan pengusaha di bidang konstruksi, terutamanya pada pembangunan jalan tol.

Dia adalah pemegang saham mayoritas di PT Citra Marga Nusaphala Persada yang mengoperasikan sejumlah jalan tol besar di Indonesia.

Nama Jusuf Hamka kerap kali disebut warganet sebagai sosok crazy rich sejatinya.

Kekayaan Jusuf Hamka yang banyak, tetapi tetap tidak membuat dirinya suka pamer di sosial media.

Dengan kekayaan yang cukup banyak, Jusuf Hamka selalu menampilkan kesederhanaan.

Dirinya memiliki motto yang ditulisnya di media sosial, yakni banyak duit jangan sombong, gak banyak duit jangan bohong, gak punya duit jangan nyolong.

Jusuf Hamka memiliki nama lengkap bernama Mohammad Jusuf Hamka atau dikenal juga dengan nama Babah Alun.

Jusuf Hamka adalah pria kelahiran 5 Desember 1957 di Jakarta, lahir dari keluarga Tionghoa.

Jusuf Hamka juga pernah menjadi bendahara tim kampanye nasional Presiden Joko Widodo dan Ma’ruf Amin pada Pemilu tahun 2019.

Jusuf juga pernah menjadi staf khusus menteri sosial Gumiwang Kartasasmita.

Dirinya memeluk agama Islam ketika bertemu Buya Hamka di umur 23 tahun, pada tahun 1981.

Waktu itu, Jusuf melihat ada orang Islam dan disyahadatkan di Masjid Al-Azhar.

Lalu, Alun langsung kesana bertemu dengan ustaz Zaini, merupakan sekretaris Masjid Agung Al-Azhar dan menyatakan niatnya untuk masuk Islam.

Jusuf Hamka kemudian dibawake rumah Buya Hamka di Jalan Raden Fatah.

Di bawah bimbingan Buya, Jusuf Hamka pun mengucapkan dua kalimat syahadat, namanya diganti menjadi Jusuf Hamka.

Jusuf menjadi seorang mualaf tanpa penolakan keluarga.

Dia tumbuh dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga Tionghoa yang cukup terpelajar.

Orangtua Jusuf Hamka termasuk golongan moderat.

Di mana, ayahnya bernama Dr. Joseph Suhaimi, S.H atau dikenal juga dengan nama Jauw To Tjiang merupakan seorang dosen Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta.

Sementara ibunya Suwanti Suhaimi atau dikenal juga dengan nama Siaw Po Swan, merupakan seorang guru.

Babah Alun menjalani hidup yang keras sejak kecil.

Dirinya menghabiskan masa kecilnya di daerah Pasar Baru, Jakarta Pusat.

Sepulang sekolah, dia juga seringkali menghabiskan waktunya untuk berjualan keliling seiring hidup pas-pasan.

Semua jenis makanan, mulai es Mambo sampai dengan kacang-kacangan yang dibungkus menggunakan plastik pernah dijualnya di sekitar Masjid Istiqlal.

Pendapatannya dari jualan keliling ini berkisar dari Rp 100.000.

Ketika mulai beranjak dewasa, pria keturunan dari Tionghoa ini melanjutkan pendidikannya di sejumlah perguruan tinggi, akan tetapi tidak diselesaikan.

Jusuf Hamka mengakui tidak menyelesaikan kuliah sebab tidak suka dengan formalitas.

Jusuf Hamka merupakan alumnus Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945.

Tidak hanya di situ, ia juga menyelesaikan kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, Bisnis Administrasi Columbia College, Kanada, hingga Administrasi Negara Fisip Universitas Jayabaya.

Itulah profil singkat sosok Jusuf Hamka yang baru-baru ini menagih utang ke pemerintah.

Artikel Terkait