JK dikenal sebagai seorang negosiator ulung, diplomat pejuang, dan pecinta perdamaian.
Ia telah berhasil menyelesaikan beberapa konflik besar di dalam negeri, seperti Aceh, Poso, dan Ambon.
Ia juga terlibat dalam upaya perdamaian di luar negeri, seperti Timor Leste dan Myanmar. JK mendapat penghargaan “Anugerah untuk Keunggulan Dalam Diplomasi” dari Kementerian Luar Negeri dan Yayasan Sekar Manggis pada tahun 2020.
Bagaimana JK bisa menjadi sosok yang berpengaruh dalam diplomasi perdamaian Indonesia?
Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian dan gaya diplomasi JK?
Menurut perspektif idiosinkratik, ada empat elemen personalitas yang mempengaruhi perilaku politik seseorang, yaitu temperamen, konteks sosial, kognisi, dan motif.
Temperamen adalah tingkat sensitivitas seseorang dalam merespon isu-isu kemanusiaan. Konteks sosial adalah nilai-nilai kebudayaan yang mempengaruhi kehidupan seseorang.
Kognisi adalah prinsip-prinsip pribadi dan pengaruh dari organisasi yang diikuti seseorang. Motif adalah tujuan atau kepentingan yang mendorong seseorang untuk bertindak.
Berdasarkan empat elemen personalitas tersebut, berikut adalah analisis mengenai kepribadian dan gaya diplomasi JK:
1. Temperamen: JK memiliki temperamen yang tinggi dalam merespon isu-isu kemanusiaan. Ia selalu berempati terhadap penderitaan orang-orang yang terkena dampak konflik.
Ia juga tidak segan untuk turun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi nyata dan berdialog dengan para pihak yang bertikai.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR