Intisari-Online.com -Bung Karno, atau Soekarno, adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia.
Sebagai Presiden pertama Republik Indonesia, Bung Karno memainkan peran penting dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda.
Namun, di balik perjuangan dan prestasinya, terdapat banyak fakta menarik tentang kelahiran Bung Karno yang mungkin belum banyak diketahui.
Dalam artikel ini, kita akan membahas 7 fakta unik di balik peristiwa lahirnya Bung Karno, termasuk asal usul julukan ‘Putra Sang Fajar’.
1. Bung Karno lahir saat fajar
Bung Karno lahir pada tanggal 6 Juni 1901, saat fajar menyingsing dan matahari belum terbit.
Dari peristiwa kelahirannya ini, Bung Karno kemudian mendapat julukan Putra Sang Fajar.
2. Julukan Putra Sang Fajar
Bung Karno dalam autobiografinya yang berjudul Soekarno Penyambung Lidah Rakyat menyebut tentang hari kelahirannya
Di sana dia menyebut bahwa“Bersamaan dengan kelahiranku, menyingsinglah fajar dari suatu hari yang baru dan menyingsing pula lah fajar dari satu abad yang baru karena aku dilahirkan di tahun 1901.
3. Meletusnya Gunung Kelud saat kelahiran Bung Karno
Selain fajar yang menyingsing, kelahiran Bung Karno juga ditandai dengan meletusnya Gunung Kelud.
Bung Karno dalam autobiografinya mengatakan, “Masih ada pertanda lain ketika aku dilahirkan. Gunung Kelud yang tidak jauh letaknya dari tempat kami meletus. Orang yang percaya kepada tahayul meramalkan ini adalah penyambutan terhadap bayi Soekarno”.
4. Ramalan ibunda Soekarno
Bung Karno menceritakan bahwa saat ia lahir, Indonesia masih dalam kondisi suram karena masih terjajah.
Ketika ia masih kecil, ibundanya memberikan wejangan dengan kisah-kisah kepahlawanan para leluhurnya.
Ibunda Soekarno meramal bahwa anaknya yang lahir saat fajar menyingsing akan menjadi orang besar dan pemimpin bagi rakyatnya.
5. Orang tua Bung Karno
Bung Karno lahir dari pasangan Ida Ayu Nyoman Rimben dan Raden Soekemi Sosrodihardjo. Ibundanya adalah seorang perempuan Bali dari kasta Brahmana.
6. Leluhur Bung Karno adalah para pejuang
Leluhur ibunda Bung Karno adalah para pejuang yang banyak gugur dalam perang Puputan antara Kerajaan Badung dan Belanda.
Baca Juga: Resmi, Timnas Indonesia Akan Bertemu Argentina Juni Nanti, Messi Datang Tidak Ya?
Sedangkan leluhur ayahandanya adalah seorang putri pejuang yang mendampingi Pangeran Diponegoro hingga ajal menjemput sang pangeran.
Pangeran Diponegoro menemui ajalnya saat kalah dari Belanda dalam perang terbesar di Pulau Jawa yang berlangsung pada 1825-1830.
7. Polemik tanggal dan tempat kelahiran Bung Karno
Terdapat perdebatan mengenai tanggal lahir Bung Karno. Dalam autobiografinya, Bung Karno menyatakan ia lahir pada 6 Juni 1901.
Namun, menurut Historia, berdasarkan buku induk mahasiswa Technische Hogeschool (kini Institut Teknologi Bandung), Soekarno tercatat lahir di Surabaya pada 6 Juni 1902.