Di Balik Peristiwa Hari Lahir Pancasila, Kisah Soekarno Rumuskan Ide Dasar Negara Di Bawah Pohon Sukun

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Menurut cerita, Soekarno alias Bung Karno menemukan ide tentang Pancasila ketika berjalan-jalan di bawah pohon sukun di Ende, NTT.
Menurut cerita, Soekarno alias Bung Karno menemukan ide tentang Pancasila ketika berjalan-jalan di bawah pohon sukun di Ende, NTT.

Menurut cerita, Soekarno alias Bung Karno menemukan ide tentang Pancasila ketika berjalan-jalan di bawah pohon sukun di Ende, NTT.

Intisari-Online.com -Peristiwa hari lahir Pancasila rasanya tak bisa lepas dari cerita Soekarno menemukan ide dasar negara tersebut.

Benar, ketika itu Bung Karno sedang diasingkan ke Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur.

Konon katanya, ide tentang Pancasila ditemukan Bung Karno saat "semedi" di bawah pohon sukun.

Dalam buku Bung Karno dan Pancasila, Ilham dari Flores untuk Nusantara, Sukarno disebut memelajari lebih jauh terkait Islam hingga pluralisme.

Ketika itu Bung Karnoseringberkabar dengan T. A. Hassan tokoh Islam di Bandung.

Bung Karno juga sering berdiskusi dengan pastor Pater Hujtink.

Hari-hari Sukarno di pengasingan diisi oleh berkebun dan membaca.

Jika bosan dengan aktivitas tersebut, Sukarno sesekali melukis hingga menulis drama pementasan.

Pada Jumat malam, Sukarno kerap merenung berjam-jam di bawah pohon sukun yang menghadap langsung ke Pantai Ende.

Lokasi pohon sukun tersebut cukup jauh, yakni berjarak 700 meter dari kediamannya.

Saat di tempat itu, Sukarno mengaku mendapatkan buah pemikiran Pancasila.

Sukarno memperoleh gagasan tentang Pancasila dan mendapatkan idenya dari lima cabang pohon sukun.

"Di kota ini kutemukan lima butir mutiara, di bawah pohon sukun ini pula, kurenungkan nilai-nilai luhur Pancasila," ujar Soekarno kala itu, dikutip dari situs Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.

Bung Karno kembali mengunjungi Ende pada tahun 1950 ketika menjabat sebagai Presiden pertama Indonesia.

Ia tak lupa dengan pohon sukun yang memberikannya ruang untuk merenung tersebut.

Pohon itu sejak tahun 1980-an dikenal sebagai Pohon Pancasila.

Namun, pohon aslinya tumbang sejak 1960-an.

Kini tempat tersebut menjadi Taman Perenungan Bung Karno yang dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan kreasi seni dan budaya, serta diskusi.

Presiden Jokowi, menjelang upacara 1 Juni 2022, pun berkesempatan mendatangi tempat Soekarno diasingkan dan merenung.

Rumah pengasingan, kini berupa rumah sederhana bercat putih.

Jokowi dan rombongan sempat berkeliling ke dalam rumah dan halaman.

Artikel Terkait