Di Balik Peristiwa Kebangkitan Pancasila, Ada 3 Pemikiran Hebat Soekarno Apa Itu?

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

ilustrasi Riwayat Pendidikan Ir. Soekarno: Menelusuri Jejak Pendidikan Bapak Proklamator Indonesia
ilustrasi Riwayat Pendidikan Ir. Soekarno: Menelusuri Jejak Pendidikan Bapak Proklamator Indonesia

Intisari-online.com - Soekarno adalah tokoh besar Indonesia yang menjadi Presiden pertama Tanah Air.

Ia juga dijuluki sebagai Bapak Proklamator karena perannya dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Selain itu, Soekarno juga dikenal sebagai tokoh yang memiliki pemikiran hebat yang masih relevan hingga kini.

Berikut adalah tiga buah pemikiran hebat Soekarno yang patut kita ketahui dan apresiasi.

1. Pancasila

Pancasila adalah dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia yang terdiri dari lima sila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Pancasila tidak lahir begitu saja, melainkan melalui proses panjang yang melibatkan berbagai tokoh dan peristiwa sejarah.

Salah satu tokoh yang menyumbangkan pemikirannya tentang Pancasila adalah Soekarno.

Dalam pidatonya pada sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan lima prinsip dasar negara yang ia sebut Panca Sila.

Prinsip-prinsip itu adalah:

- Kebangsaan Indonesia atau Nasionalisme

- Peri Kemanusiaan atau Internasionalisme

- Mufakat atau Demokrasi

Baca Juga: Bagaimana Proses Penyelesaian Sengketa Batas Wilayah Blok Ambalat Antara Indonesia dan Malaysia?

- Kesejahteraan Sosial

- Ketuhanan Yang Berkebudayaan

Pemikiran tentang Pancasila itu ia gali saat tengah menjalani pengasingan di Ende pada 1934 hingga 1938.

Ia mengambil nilai-nilai luhur dari kebudayaan dan pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai bahan materi Pancasila.

Ia juga terinspirasi dari gagasan-gagasan besar dunia, seperti Islam, Hindu-Buddha, Marxisme, dan Barat. Namun, akarnya tetap dari gagasan bangsa Indonesia.

2. Nasakom

Nasakom adalah singkatan dari Nasionalisme, Islamisme, dan Marxisme. Konsep pemikiran ini ia ungkapkan dalam Suluh Indonesia Muda.

Pemikiran ini sudah ia miliki sejak tahun 1926 dan merupakan solusi bagi pergerakan Indonesia yang ketika itu masih terbatas pada ideologi masing-masing.

Menurut Soekarno, nasionalisme memiliki keinginan untuk hidup sebagai golongan dan bangsa yang sama.

Ia tidak mengharuskan yang nasionalis menjadi lebih islamis atau condong kepada marxis.

Satu hal yang ingin dicapai adalah persatuan dari ketiga golongan itu.

Baca Juga: Apakah yang Kalian Pahami Tentang Diskriminasi?

Nasakom menjadi ciri khas Soekarno yang masih dibuat dalam buku bahan ajar hingga kini. Ideologi Nasakom juga menjadi landasan bagi pembentukan Front Nasional pada tahun 1957.

Front Nasional adalah koalisi politik antara partai-partai nasionalis, agamis, dan komunis yang mendukung pemerintahan Soekarno.

3. Marhaenisme

Marhaenisme adalah pemikiran Soekarno yang sangat terkenal dan masih diyakini banyak orang. Pemikiran ini disebut sebagai cerminan terbaik Pancasila.

Marhaenisme berasal dari kata Marhaen, yang merupakan nama seorang petani yang ditemui Soekarno di Bandung pada tahun 1925.

Marhaen adalah seorang petani yang memiliki tanah, kerbau, dan alat-alat pertanian sendiri.

Ia tidak bergantung pada orang lain, tetapi juga tidak menindas orang lain.

Ia hidup sederhana, mandiri, dan berkeadilan. Soekarno menganggap Marhaen sebagai simbol dari rakyat Indonesia yang mayoritas adalah petani dan buruh.

Marhaenisme adalah paham yang menolak kapitalisme dan imperialisme yang mengeksploitasi rakyat.

Marhaenisme juga menolak feudalisme dan kolonialisme yang menindas rakyat. Marhaenisme menghendaki kemerdekaan, kesetaraan, dan kesejahteraan bagi rakyat.

Itulah tiga pemikiran hebat Soekarno yang masih relevan hingga kini.

Pemikiran-pemikiran ini menunjukkan betapa visioner dan cemerlangnya Soekarno sebagai tokoh besar Indonesia.

Kita sebagai generasi penerus bangsa harus menjaga dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam pemikiran-pemikiran tersebut.

Artikel Terkait