Peristiwa Hari Lahir Pancasila, Momentum Perkuat Ideologi Bangsa di Tengah Ancaman Global

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Penulis

Ilustrasi - Pancasila
Ilustrasi - Pancasila

Intisari-online.com - Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang lahir pada tanggal 1 Juni 1945.

Pada hari itu, Bung Karno menyampaikan gagasan lima prinsip dasar negara Indonesia dalam sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia).

Pancasila kemudian menjadi dasar negara dan falsafah hidup bangsa yang mencerminkan nilai-nilai luhur Indonesia.

Namun, sepanjang sejarah Indonesia, Pancasila pernah menghadapi berbagai ancaman dan tantangan dari dalam maupun luar negeri.

Beberapa peristiwa yang pernah mengancam Pancasila antara lain pemberontakan PKI di Madiun tahun 1948,

Gerakan 30 September PKI tahun 1965, pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia, Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)/Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta), dan sejumlah gerakan separatis.

Di era globalisasi saat ini, Pancasila juga harus bersaing dengan ideologi-ideologi transnasional yang masuk ke Indonesia.

Ideologi-ideologi tersebut bisa berupa agama maupun sekularisme yang diterapkan secara mentah-mentah tanpa memperhatikan kehidupan sosial dan budaya bangsa Indonesia.

Selain itu, Pancasila juga harus menghadapi tantangan global seperti ekstremisme agama, radikalisme, terorisme internasional, dan pengaruh asing.

Oleh karena itu, memperingati Hari Lahir Pancasila bukan hanya sekadar seremonial belaka, melainkan momentum untuk memperkuat ideologi bangsa di tengah ancaman global.

Pancasila harus terus dipelihara, diamalkan, dan dikembangkan sebagai landasan bernegara dan bermasyarakat.

Baca Juga: Peristiwa Menegangkan di Balik Sidang BPUPKI, Antara Bom, Pistol, dan Pancasila

Pancasila juga harus menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu, berjuang, dan berkarya demi kemajuan bangsa.

Salah satu cara untuk menjaga dan memperkuat pemahaman masyarakat Indonesia terhadap Pancasila adalah melalui program-program edukasi, seminar, dan lokakarya.

Program-program tersebut bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam pikiran, hati, dan tindakan masyarakat.

Selain itu, program-program tersebut juga bisa menjadi sarana untuk berdialog, berdiskusi, dan bertukar pikiran tentang berbagai isu strategis yang berkaitan dengan Pancasila.

Dengan demikian, Hari Lahir Pancasila bukan hanya menjadi peringatan sejarah semata, melainkan menjadi ajang refleksi diri dan introspeksi bangsa.

Pancasila harus tetap menjadi pedoman hidup bagi seluruh rakyat Indonesia dalam menghadapi tantangan zaman.

Pancasila harus tetap menjadi jati diri dan identitas bangsa yang tidak bisa digantikan oleh ideologi lain.

Pancasila harus tetap menjadi semangat nasionalisme yang mengikat persatuan dan kesatuan bangsa.

Oleh karenanya, kita tidak boleh melupakan makna Hari Lahir Pancasila sebagai hari yang penting bagi bangsa Indonesia.

Hari Lahir Pancasila harus menjadi kesempatan untuk mengokohkan ideologi bangsa di tengah ancaman global.

Pancasila harus selalu dijaga, dilaksanakan, dan disesuaikan dengan perkembangan zaman sebagai dasar negara dan falsafah hidup bangsa.

Baca Juga: Mengapa Sosok Moh Hatta Tidak Dikenal sebagai Salah Satu Perumus Pancasila?

Pancasila juga harus menjadi sumber daya dan dorongan bagi seluruh rakyat Indonesia untuk bersama-sama, berusaha, dan berprestasi demi kemajuan bangsa.

Salah satu upaya untuk menjaga dan memperkuat pemahaman masyarakat Indonesia terhadap Pancasila adalah melalui program-program edukasi, seminar, dan lokakarya.

Program-program tersebut dimaksudkan untuk menumbuhkan nilai-nilai Pancasila dalam pikiran, hati, dan perbuatan masyarakat.

Selain itu, program-program tersebut juga bisa menjadi wadah untuk berkomunikasi, berdebat, dan bertukar pendapat tentang berbagai isu penting yang berkaitan dengan Pancasila.

Dengan begitu, Hari Lahir Pancasila bukan hanya menjadi peringatan sejarah saja, melainkan menjadi momen refleksi diri dan introspeksi bangsa.

Pancasila harus tetap menjadi panduan hidup bagi seluruh rakyat Indonesia dalam menghadapi tantangan zaman.

Pancasila harus tetap menjadi jati diri dan identitas bangsa yang tidak bisa diganti oleh ideologi lain.

Pancasila harus tetap menjadi semangat nasionalisme yang mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.

Artikel Terkait