Hari Anak Korban Perang memiliki makna yang mendalam bagi anak-anak yang hidup di zona konflik.
Menurut PBB, ada sekitar 250 juta anak yang tinggal di negara dan wilayah yang terkena dampak konflik.
Mereka menghadapi berbagai risiko dan pelanggaran hak-hak mereka, seperti:
- Rekrutmen paksa sebagai anak tentara
- Pembunuhan, penyiksaan, mutilasi, dan penyanderaan
- Kekerasan seksual dan eksploitasi
- Serangan pada sekolah dan rumah sakit
- Penolakan akses kemanusiaan
- Pengungsian dan pemisahan keluarga
- Trauma psikologis dan stres pasca-trauma
Hari Anak Korban Perang juga menjadi ajang untuk meningkatkan kesadaran dan advokasi tentang perlunya perlindungan anak dalam situasi konflik.
PBB telah mengeluarkan berbagai instrumen hukum internasional untuk melindungi hak-hak anak, seperti Konvensi Hak Anak dan Protokol Opsionalnya.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR