Total jenderal, para biksu itu akan menempuh jarak sekitar 2.600 kilometer, melewati Thailand, Malaysia, Singapura, dan Indonesia.
Menurut keterangan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Supriyadi, thudong adalah perjalanan spiritual untuk mengikuti jejak Buddha saat masih hidup ketika belum ada wihara dan transportasi.
Thudong dilaksanakan dengan cara berjalan kaki sembari melakukan perenungan.
Mereka, para bhante, bhikkhu, atau biksu, itu akan terus berjalan kaki, masuk dari hutan satu ke hutan yang lain, demi memenuhi darma mereka.
Ternyata ada ritual lain sebelum mereka melakukan thudong.
Yaitu, para biksu itu harus berdiam diri di satu tempat dan puasa selama empat bulan.
Puasa ini dilakukan saat musim hujan.
Ketika kemarau datang, mereka akan melakukan thudong ini.
Thudong sendiri biasanya akan dilangsungkan selama empat bulan, tujuannya untuk mendapatkan dan mengembangkan kemampuan spiritual para biksu tersebut.
Selain fisik, perjalanan ini tentu harus dipersiapkan dengan sangat matang.
Thudong sendiri tidak dibatasi seberapa jauh rute yang akan ditempuh.
Semuanya tergantung niat dan waktu para bisku memulai perjalanan.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR