Intisari-online.com - Raja-raja Jawa memiliki reputasi sebagai pemimpin yang sakti dan berwibawa.
Mereka dianggap memiliki kekuatan gaib yang melampaui manusia biasa.
Banyak kisah dan legenda yang menceritakan tentang kesaktian raja-raja Jawa, baik dalam hal perang, politik, maupun spiritual.
Namun, apakah kesaktian raja-raja Jawa itu benar adanya atau hanya mitos belaka?
Kesaktian raja-raja Jawa tidak bisa dipisahkan dari latar belakang budaya dan sejarah mereka.
Sejak zaman pra-Islam, raja-raja Jawa dipengaruhi oleh ajaran Hindu-Buddha yang menganggap raja sebagai perwujudan dewa di bumi.
Raja juga dianggap sebagai perantara antara manusia dan makrokosmos para dewa.
Oleh karena itu, raja harus memiliki kualitas moral dan spiritual yang tinggi, serta melakukan ritual-ritual untuk mendapatkan berkah dan perlindungan dari dewa-dewa.
Salah satu ritual yang dilakukan oleh raja-raja Jawa adalah puasa.
Puasa dalam tradisi Jawa kuno disebut pasa atau upawasa, yang artinya belenggu, rantai, atau menahan nafsu.
Puasa dijadikan sebagai laku tirakat untuk menambah kekuatan, kesaktian, dan kedigdayaan.
Ada berbagai macam puasa yang dilakukan oleh raja-raja Jawa, seperti puasa mutih (hanya makan beras putih), puasa pati geni (menjauhi api), puasa ngebleng (menyendiri di tempat gelap), dan lain-lain.
Selain puasa, raja-raja Jawa juga menggunakan benda-benda pusaka sebagai sarana untuk meningkatkan kesaktian mereka.
Benda-benda pusaka ini bisa berupa keris, tombak, cincin, mahkota, atau bendera.
Benda-benda pusaka ini diyakini memiliki kekuatan gaib yang bisa membantu raja dalam berbagai hal, seperti menang dalam perang, menundukkan musuh, menarik simpati rakyat, atau menolak bala.
Benda-benda pusaka ini biasanya dibuat oleh pandai besi yang sakti pula, atau diberikan oleh tokoh-tokoh agama seperti Wali Songo.
Salah satu contoh benda pusaka yang terkenal adalah keris Kyai Sengkelat.
Keris ini dibuat oleh Ki Supa dari bahan besi Akadiyat sebesar kemiri yang diberikan oleh Sunan Kalijaga.
Keris ini dibuat dengan cara dipijat-pijat dengan tangan karena tidak bisa ditempa dengan api.
Kemudian, keris ini memiliki warna kemerah-merahan dan dinamakan Kyai Sengkelat oleh Sunan Kalijaga.
Lalu, disimpan oleh Ki Supa untuk diberikan kepada raja yang menguasai Pulau Jawa.
Baca Juga: Dari Sultan Agung Hingga Presiden Soekarno, Ini Mitos Hubungan Nyi Roro Kidul dengan Raja-Raja Jawa
Keris Kyai Sengkelat diyakini memiliki kesaktian yang luar biasa. Keris ini bisa menangkap kilat dan menyambar musuh.
Keris ini juga bisa mempengaruhi cuaca dan menghentikan hujan.
Keris ini bahkan bisa berbicara dan memberikan petunjuk kepada pemiliknya.
Keris Kyai Sengkelat pernah dimiliki oleh beberapa raja Jawa, seperti Sultan Agung dari Mataram, Pakubuwono II dari Surakarta, Hamengkubuwono I dari Yogyakarta, dan Diponegoro dari Yogyakarta.
Namun, tidak semua orang percaya dengan kesaktian raja-raja Jawa dan benda-benda pusaka mereka.
Ada juga yang menganggapnya sebagai mitos atau dongeng belaka.