Intisari-online.com - Raja-raja Jawa memiliki reputasi sebagai pemimpin yang sakti dan berwibawa.
Mereka dianggap memiliki kekuatan gaib yang melampaui manusia biasa.
Banyak kisah dan legenda yang menceritakan tentang kesaktian raja-raja Jawa, baik dalam hal perang, politik, maupun spiritual.
Namun, apakah kesaktian raja-raja Jawa itu benar adanya atau hanya mitos belaka?
Kesaktian raja-raja Jawa tidak bisa dipisahkan dari latar belakang budaya dan sejarah mereka.
Sejak zaman pra-Islam, raja-raja Jawa dipengaruhi oleh ajaran Hindu-Buddha yang menganggap raja sebagai perwujudan dewa di bumi.
Raja juga dianggap sebagai perantara antara manusia dan makrokosmos para dewa.
Oleh karena itu, raja harus memiliki kualitas moral dan spiritual yang tinggi, serta melakukan ritual-ritual untuk mendapatkan berkah dan perlindungan dari dewa-dewa.
Salah satu ritual yang dilakukan oleh raja-raja Jawa adalah puasa.
Puasa dalam tradisi Jawa kuno disebut pasa atau upawasa, yang artinya belenggu, rantai, atau menahan nafsu.
Puasa dijadikan sebagai laku tirakat untuk menambah kekuatan, kesaktian, dan kedigdayaan.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR