Dari Sultan Agung Hingga Presiden Soekarno, Ini Mitos Hubungan Nyi Roro Kidul dengan Raja-Raja Jawa

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Hubungan Nyi Roro Kidul dengan raja-raja Jawa.
Ilustrasi - Hubungan Nyi Roro Kidul dengan raja-raja Jawa.

Intisari-online.com - Nyi Roro Kidul adalah sosok gaib yang dipercaya menguasai Laut Selatan atau Samudra Hindia dalam mitos Sunda dan Jawa.

Ia sering digambarkan sebagai seorang wanita cantik yang berpakaian hijau dan memiliki kekuatan magis.

Nyi Roro Kidul juga dikenal dengan berbagai nama lain, seperti Nyai Loro Kidul, Ratu Laut Selatan, Gusti Kanjeng Ratu Kidul, dan Kanjeng Ratu Ayu Kencono Sari.

Asal-usul Nyi Roro Kidul ada beberapa versi yang berbeda-beda.

Salah satu versi menyebutkan bahwa ia adalah putri dari Kerajaan Galuh di Jawa Barat yang bernama Dewi Kadita.

Ia melarikan diri ke Laut Selatan setelah diguna-guna oleh ibu tirinya sehingga kulitnya menjadi busuk dan berbau.

Di sana ia bertemu dengan Dewa Kaping Telu yang menjadikannya sebagai penguasa alam gaib dan mengembalikan kecantikannya.

Versi lain menyebutkan bahwa ia adalah keturunan dari Kerajaan Pajajaran, Kerajaan Kahuripan, atau Kerajaan Kediri.

Ada pula yang menghubungkan asal-usulnya dengan legenda Nini Towong, seorang wanita tua yang hidup menyendiri di sebuah rumah tua di Banyumas.

Konon, ia memiliki boneka kayu yang bisa hidup dan berbicara, serta bisa memberikan ramalan dan petunjuk.

Nyi Roro Kidul terkenal memiliki hubungan khusus dengan para raja Jawa, terutama dari Kesultanan Mataram Islam.

Baca Juga: Mitos Nyi Roro Kidul Konon Pernah Bantu Mataram Melawan Belanda Dengan Pasukan Lautnya

Menurut cerita, ia pertama kali bertemu dengan Panembahan Senopati, pendiri Mataram Islam, saat ia sedang bersemedi di Pantai Selatan untuk memohon kemenangan melawan Sultan Pajang.

Nyi Roro Kidul jatuh cinta pada Senopati dan membantunya dalam peperangan dengan mengirimkan pasukan gaibnya.

Sejak saat itu, Nyi Roro Kidul menjadi istri spiritual dari Senopati dan setiap raja Mataram yang mewarisinya.

Ia juga memberikan perlindungan dan keberkahan bagi kerajaan, serta memberikan nasihat dan bantuan melalui mimpi atau perantara.

Salah satu raja Mataram yang terkenal memiliki hubungan erat dengan Nyi Roro Kidul adalah Sultan Agung, yang menciptakan tarian bedhaya sebagai ungkapan cinta dan penghormatan kepada sang ratu.

Hubungan antara Nyi Roro Kidul dan para raja Jawa tidak hanya terbatas pada Mataram Islam, tetapi juga meluas ke kerajaan-kerajaan lain yang berasal dari pecahannya.

Seperti Kasunanan Surakarta, Kasultanan Yogyakarta, Mangkunegaran, dan Pakualaman.

Bahkan, hubungan ini juga diklaim oleh Presiden Soekarno, yang mengaku sebagai keturunan raja Jawa dan menganggap Nyi Roro Kidul sebagai ibu angkatnya.

Hubungan antara Nyi Roro Kidul dan para raja Jawa ini menjadi salah satu simbol dari kekuatan spiritual dan politik yang melekat pada tradisi keraton Jawa.

Nyi Roro Kidul dianggap sebagai penjaga keselamatan dan kesejahteraan kerajaan, serta sebagai perwujudan dari nilai-nilai keindahan, kesenian, dan kebudayaan Jawa.

Ia juga menjadi salah satu daya tarik bagi para wisatawan yang ingin mengenal lebih dekat tentang mitos dan sejarah Jawa.

Baca Juga: Menguak Kisah Pusaka Sakti Mataram yang Konon Diwariskan Nyi Roro Kidul, Apa Rahasia di Baliknya?

Selain memiliki hubungan dengan para raja Jawa, Nyi Roro Kidul juga dipercaya memiliki beberapa tempat yang menjadi lokasi pertemuan atau persemayamannya.

Beberapa tempat ini dianggap sebagai pintu gerbang menuju kerajaan bawah laut Nyi Roro Kidul, atau sebagai tempat yang memiliki energi spiritual yang kuat.

Berikut adalah beberapa tempat yang berkaitan dengan Nyi Roro Kidul:

Hotel Inna Samudera, Jawa Barat. Hotel ini terletak di Sukabumi, kawasan Pelabuhan Ratu Jawa Barat dan dibangun oleh Presiden Soekarno di tahun 1962.

Hotel ini memiliki kamar 308 yang dianggap misterius karena dipercaya menjadi tempat peristirahatan Nyi Roro Kidul.

Kamar ini tidak disewakan untuk menginap, tetapi hanya untuk semedi dengan syarat-syarat tertentu.

Kamar ini juga dihiasi dengan warna hijau dan benda-benda yang disukai oleh Nyi Roro Kidul.

Keraton Surakarta Hadiningrat. Keraton ini terletak di pusat Kota Solo dan didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono II pada tahun 1744.

Keraton ini memiliki sebuah bangunan bernama Panti Kemuning yang dipercaya sebagai tempat tinggal Nyi Roro Kidul saat berkunjung ke Solo.

Di sini juga terdapat sebuah lukisan Nyi Roro Kidul karya Basoeki Abdullah yang konon bisa berubah ekspresinya.

Pantai Parangkusumo, Bantul, Yogyakarta. Pantai ini terletak di sebelah barat Pantai Parangtritis dan menjadi salah satu pantai yang dikeramatkan oleh penduduk sekitar.

Pantai ini dipercaya sebagai tempat pertemuan antara Panembahan Senopati dengan Nyi Roro Kidul saat bersemedi.

Di sini juga terdapat sebuah makam bernama Makam Kanjeng Ratu Kidul yang sering dikunjungi oleh para peziarah.

Samudera Beach Hotel, Cilacap, Jawa Tengah. Hotel ini terletak di dekat Pantai Teluk Penyu dan dibangun oleh Presiden Soeharto pada tahun 1978.

Hotel ini juga memiliki kamar 308 yang dikhususkan untuk Nyi Roro Kidul. Kamar ini tidak boleh dimasuki oleh siapa pun kecuali oleh Presiden Soeharto dan keluarganya.

Kamar ini juga berwarna hijau dan memiliki lukisan Nyi Roro Kidul karya Basoeki Abdullah.

Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Pantai ini terletak di Kabupaten Pangandaran dan menjadi salah satu destinasi wisata populer di Jawa Barat.

Pantai ini dipercaya sebagai salah satu tempat favorit Nyi Roro Kidul untuk bermain-main dengan ombaknya yang besar.

Di sini juga terdapat sebuah gua bernama Gua Karang Nini yang konon merupakan tempat tinggal Nini Towong, seorang wanita tua yang dianggap sebagai salah satu wujud Nyi Roro Kidul.

Artikel Terkait