Letda Cpm Sukotjo Tjokro Atmodjo dipercaya untuk memimpin kelompok pengamanan yang terdiri dari unsur TNI yang melaksanakan operasi penyelamatan pimpinan nasional.
Operasi ini dikenal dengan istilah "Hijrah ke Yogyakarta."
Dalam operasi ini, Letda Cpm Sukotjo Tjokro Atmodjo berhasil mengawal Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta dari Jakarta ke Yogyakarta.
Ia bergerak dengan menggunakan kereta api luar biasa (KLB) secara rahasia pada tanggal 3 Januari 1946.
Untuk mengenang keberhasilan operasi penyelamatan ini, maka tanggal 3 Januari 1946 dipilih sebagai Hari Bhakti Paspampres.
Operasi ini juga menjadi cikal bakal dari paspamres yang sekarang.
Kelompok pengamanan yang dipimpin oleh Letda Cpm Sukotjo Tjokro Atmodjo kemudian berkembang menjadi Detasemen Kawal Pribadi (DKP).
Kemudian berperan sebagai pengawal pribadi Presiden Soekarno.
DKP kemudian berubah nama menjadi Resimen Tjakrabirawa pada tahun 1962, Satuan Tugas Polisi Militer Angkatan Darat (Satgas Pomad) pada tahun 1966.
Batalyon Pengawal Presiden (Yonwalpres) pada tahun 1974.
Hingga akhirnya menjadi Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) pada tahun 1985.
Baca Juga: Mengungkap Sosok Tentara Jepang yang Kepincut Wanita Jawa Lalu Membela Indonesia
Letda Cpm Sukotjo Tjokro Atmodjo adalah sosok yang berani dan tangguh dalam melindungi Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta dari segala ancaman dan bahaya.
Kiprahnya sebagai ketua paspamres presiden soekarno telah mendapat penghargaan dari negara, seperti Bintang Mahaputra Adipradana dan Bintang Kartika Eka Paksi Nararya.
*Artikel ini dibuat dengan bantuan Ai
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR