Anak Hilang Di Subang: Mitos Sandekala Sosok Gaib yang Ditakuti Masyarakat Sunda

Yoyok Prima Maulana

Editor

Mitos dan fakta Sandekala, sosok gaib yang ditakuti masyarakat Sunda.
Mitos dan fakta Sandekala, sosok gaib yang ditakuti masyarakat Sunda.

Intisari-online.com - Darel Gaisan, seorang anak laki-laki berumur tiga tahun yang tinggal di Kalijati, Subang, Jawa Barat, menghilang secara misterius sejak hari Rabu (24/4/2023).

Sampai saat ini, belum ada jejak keberadaan anak tersebut dan penyelidikan masih berlangsung.

Kasus kehilangan anak ini menjadi viral di Tiktok. Banyak yang menduga bahwa Darel diculik oleh makhluk gaib.

Dugaan tersebut membuat ayah Darel,Haerudin merasa sedih dan marah.

Dalam pengakuannya kepada Kompas.com, ia tidak percaya dengan isu-isu yang beredar di media sosial. Banyak netizen yang mengarang-ngarang cerita tentang hilangnya Dariel.

Ada yang bilang Dariel diculik oleh sandekala atau wewe gombel. Semua itu tidak masuk akal bagi Haerudin.

Ia hanya ingin anaknya kembali ke pelukannya.Haerudintidak ingin netizen mengganggu kesedihannya dengan isu-isu liar.

Misteri Sandekala

Anggapan liar masyarakat bahwa Darel diculik mahluk gaib tidak terlepas atas mitos tentang Sandekala yang melekat kuat di masyarakat Sunda.

Sandekala adalah mitos yang mengisahkan tentang makhluk gaib yang muncul pada waktu senja dan kerap mengganggu atau menculik anak-anak yang masih bermain di luar rumah.

Sandekala sendiri adalah istilah dalam bahasa Sunda yang berasal dari kata sande yang artinya bukan dan kala yang artinya waktu.

Sandekala merujuk pada makhluk gaib yang datang pada waktu pergantian siang dan malam, yaitu ketika senja tiba. Makhluk ini dipercaya sebagai salah satu jenis jin atau makhluk halus.

Sandekala diyakini sebagai makhluk yang suka mengganggu dan menculik anak-anak yang bermain di waktu senja.

Makhluk ini sering digunakan oleh orang tua untuk melarang anaknya keluar rumah pada waktu maghrib.

Orang tua biasanya mengatakan "Ulah kaluar pas magrib, pamali bisi diculik sandekala". Artinya, jangan keluar saat maghrib, nanti diculik oleh sandekala.

Apa asal-usul dan ciri-ciri sandekala?

Sandekala merupakan cerita atau legenda yang telah menjadi warisan turun-temurun bagi masyarakat Sunda.

Dalam legenda masyarakat Sunda, kisah-kisah sandekala menceritakan tentang makhluk yang berwujud wanita seperti wewe gombel yang sering menculik anak-anak.

Akan tetapi, menurut para budayawan Sunda, sandekala merupakan sosok makhluk bersayap dan bertubuh besar bertanduk dengan mata merah menyala yang kerap menculik anak kecil ketika menjelang waktu maghrib.

Sandekala diyakini berasal dari legenda Kerajaan Pajajaran, salah satu kerajaan besar di Jawa Barat.

Menurut cerita, sandekala adalah makhluk yang menjaga hutan dan menghukum pelanggar adat.

Makhluk ini juga bisa berubah bentuk dan memangsa manusia3. Sandekala juga mampu mengendalikan alam, seperti membuat angin kencang, petir, atau hujan3.

Apa hubungan sandekala dengan pamali?

Pamali adalah aturan atau larangan yang berlaku dalam masyarakat Sunda.

Pamali biasanya berkaitan dengan hal-hal mistis atau gaib. Pamali juga merupakan konsekuensi dari perbuatan manusia terhadap alam atau sesama manusia.

Pamali sering disebut sebagai mamala, yaitu akibat buruk dari melanggar pamali.

Sandekala adalah salah satu wujud dari mamala, yaitu konsekuensi akibat dilanggarnya pamali atau aturan yang berlaku.

Pamali yang dikaitkan dengan sandekala adalah dilarang keluar atau bermain di waktu senja. Jika melanggar pamali ini, maka akan diculik oleh makhluk sandekala. (*)

Artikel ini dibuat dengan bantuan AI

Baca Juga: Percaya Anaknya Diculik 'Wewe Gombel', Wanita Ini Lakukan Ritual 'Lepas Busana' di Kebun, Ternyata Benar Anaknya Kembali, Tapi Begini Keadaanya

Artikel Terkait