Pangeran Trunojoyo dari Madura selalu menganggap bahwa Mataram Islam adalah penjajah bagi tanahnya. Dia memberontak di masa Amangkurat I.
Intisari-Online.com - Ada beberapa alasan yang membuat Pangeran Trunojoyo, bangsawan dari Madura, memberontak kepada Mataram Islam.
Salah satu satu yang terkuat adalah anggapan bahwa Mataram Islam adalah penjajah bagi Madura.
Seperti apa ceritanya?
Pemberontakan Raden Trunojoyo terjadi pada 1670-an, ketika Mataram Islam dipimpin oleb Amangkurat I.
Sejak naik takhta pada 1646, Amangkurat I tidak segan membunuh siapa pun yang dianggap tidak patuh dan berusaha merongrong kekuasaannya.
Dia disebut telah membantai sekitar 5.000 hingga 6.000 orang yang terdiri dari pria, wanita, dan anak-anak.
Di antara korbannya tersebut adalah ulama dan bangsawan, termasuk adiknya yang bernama Pangeran Alit dan keluarga mertuanya sendiri.
Selain itu, Amangkurat I juga dibenci karena sangat lunak terhadap Belanda.
Suatu ketika, Amangkurat I terlibat konflik dengan putranya, Raden Mas Rahmat atau Pangeran Adipati Anom.
Dia merasa cemas karena statusnya sebagai putra mahkota akan dialihkan ke saudaranya.
Pangeran Adipati Anom kemudian menjalin kesepakatan dengan Pangeran Trunojoyo untuk mengkudeta ayahnya.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR