Selama berada di Indonesia, Tanaka mengalami masa-masa sulit karena harus berperang melawan Sekutu.
Saat peristiwa bom Nagasaki dan Hiroshima pada tahun 1945 membuat Jepang mengalami kekalahan.
Banyak tentara Jepang yang menyerahkan diri kepada Sekutu, menjadi tawanan perang, atau melakukan bunuh diri (harakiri).
Namun, Tanaka memiliki prinsip lain.
Ia merasa tidak rela untuk mati atau menyerah begitu saja.
Ia juga merasa simpati terhadap rakyat Indonesia yang belum merdeka dari penjajahan Belanda.
Oleh karena itu, Tanaka memutuskan untuk keluar dari dinas tentara Jepang dan bergabung dengan Badan Keamanan Rakyat (BKR).
Badan ini merupakan cikal bakal Tentara Nasional Indonesia (TNI), pada 30 Desember 1945.
Ia juga mengganti namanya menjadi Sutoro untuk menyembunyikan identitasnya sebagai orang Jepang.
Sebagai anggota BKR, Sutoro ikut berjuang melawan pasukan Belanda.
Pada saat itu datang bersama Sekutu untuk menguasai kembali Indonesia.
JepaBaca Juga: Kisah Pemberontakan Sabilillah, Perlawanan Rakyat Mataram Islam terhadap Penjajahan Jepang
Ia terlibat dalam berbagai pertempuran di wilayah Magelang dan sekitarnya.
Ia juga membantu melatih para pejuang Indonesia dalam hal militer dan strategi perang.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR