Mereka juga melakukan sabotase-sabotase terhadap fasilitas-fasilitas milik pasukan Inggris dan Belanda seperti jembatan, rel kereta api, dan gedung-gedung pemerintahan.
Semangat nasionalisme rakyat Surabaya juga didukung oleh peran Bung Tomo sebagai pemimpin dan penggerak massa.
Bung Tomo adalah seorang wartawan dan politisi yang memiliki kemampuan berpidato yang luar biasa.
Ia menggunakan radio sebagai media untuk menyampaikan pidato-pidato yang menggugah semangat juang rakyat Surabaya.
Ia juga memberikan arahan-arahan strategis kepada rakyat Surabaya untuk menghadapi pasukan Inggris dan Belanda.
Tindakan heroik tersebutlah yang membuat Bung Tomo menjadi simbol perlawanan rakyat Surabaya terhadap penjajah.
Kesimpulan
Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya adalah hasil dari interaksi antara faktor eksternal dan internal.
Faktor eksternal adalah sikap Inggris dan Belanda yang tidak mengakui kemerdekaan Indonesia dan ingin menguasai kembali Indonesia sebagai koloni mereka.
Faktor internal adalah semangat nasionalisme rakyat Surabaya yang tinggi dan tidak mau menyerah kepada penjajah.
Kedua faktor penyebab pertempuran 10 November 1945 di Surabaya tersebut pada akhirnya menunjukkan bahwa rakyat Indonesia memiliki keberanian dan kegigihan untuk mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan mereka.
Baca Juga: Caption Hari Pahlawan, Kumpulan Kata-kata Bijak tentang Pahlawan dan Perjuangan
KOMENTAR