Ia juga menunjukkan bahwa ia adalah seorang pemimpin yang cerdik dan licik dalam menghadapi musuh-musuhnya.
Sultan Mahmud Badaruddin II juga harus menghadapi ancaman Belanda yang tidak pernah berhenti mengincar Palembang dan Pulau Bangka.
Pada tahun 1818, Belanda mengirimkan pasukan besar untuk menyerang Palembang.
Sultan Mahmud Badaruddin II kembali berjuang dengan gagah berani dan berhasil menahan serangan Belanda selama beberapa bulan.
Namun, akhirnya Belanda berhasil menembus pertahanan Palembang dan menduduki istana Sultan Mahmud Badaruddin II.
Sultan Mahmud Badaruddin II terpaksa melarikan diri ke hutan bersama keluarga dan pengikutnya.
Ia terus melakukan perlawanan gerilya terhadap Belanda hingga akhir hayatnya pada tahun 1821.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR