Gus Dur juga mendapat julukan "A Friend of Israel in the Islamic World" dari media Israel Haaretz karena sikapnya yang toleran dan inklusif terhadap umat Yahudi.
Dia merupakan salah satu tokoh Indonesia yang berjasa dalam mempromosikan perdamaian dan kemanusiaan di dunia.
Salah satu gagasan diplomasi Gus Dur yang sempat menuai kontroversi adalah rencana untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
Gus Dur berpendapat bahwa Indonesia dapat melakukan kerja sama ekonomi dengan Israel tanpa harus mengorbankan dukungan kepada kemerdekaan Palestina.
Kemudian, alasan Gus Dur ingin membuka hubungan diplomatik dengan Israel adalah sebagai berikut:
1. Gus Dur ingin memastikan kapitalis George Soros, yang keturunan Yahudi, tidak mengacaukan pasar modal Indonesia.
Gus Dur menilai bahwa banyak perusahaan-perusahaan besar yang dikuasai oleh Israel tapi memakai bendera negara lain dan tidak kena penarikan pajak.
Dengan menjalin hubungan diplomatik, Gus Dur berharap dapat menarik pajak dari para pengusaha Yahudi tersebut.
2. Gus Dur ingin meningkatkan posisi tawar Indonesia di Timur Tengah, sebab selama itu Timur Tengah tidak pernah membantu Indonesia menghadapi krisis.
Gus Dur berpikir bahwa Indonesia dapat berperan dalam proses perdamaian di Timur Tengah jika dapat menjalin hubungan diplomatik dengan kedua belah pihak yang berseteru, yaitu Israel dan Palestina.
3. Gus Dur ingin menciptakan perdamaian dari konflik antara Israel dan Palestina dengan cara yang rasional dan pragmatis.
Gus Dur tidak memusuhi Israel, tetapi juga tidak mengorbankan dukungan kepada kemerdekaan Palestina.
Gus Dur memiliki pengalaman bertemu dengan orang-orang dari berbagai latar belakang di Timur Tengah dan merasakan hasrat damai dari mereka.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR