Namun, mereka juga menyadari bahwa sumber daya alam tersebut tidak akan bertahan selamanya.
Oleh karena itu, mereka berupaya untuk diversifikasi ekonomi mereka dengan mengembangkan sektor-sektor lain seperti perdagangan, investasi, industri, dan jasa.
Dengan berdamai dengan Israel, UEA dan Bahrain berharap dapat memperluas pasar dan peluang bisnis mereka dengan negara-negara Barat maupun Timur Tengah.
Selain itu, mereka juga mengincar kerja sama dengan Israel dalam bidang teknologi, terutama di sektor pertanian, kesehatan, energi terbarukan, dan kecerdasan buatan.
Keamanan: UEA dan Bahrain memiliki kekhawatiran bersama terhadap Iran, yang dianggap sebagai ancaman utama bagi stabilitas regional.
Iran memiliki program nuklir yang kontroversial dan diduga mendukung kelompok-kelompok militan Syiah di Suriah, Irak, Lebanon, Yaman, dan Bahrain.
Dengan berdamai dengan Israel, UEA dan Bahrain berharap dapat meningkatkan kerja sama keamanan dengan AS dan negara-negara Barat lainnya untuk mengimbangi pengaruh Iran.
Selain itu, mereka juga mendapat iming-iming senjata canggih dari AS sebagai bagian dari kesepakatan damai, seperti pesawat tempur F-35 stealth fighter dan jet tempur elektronik EA-18G.
Dukungan AS: UEA dan Bahrain adalah sekutu dekat AS di Timur Tengah. Mereka memiliki hubungan yang erat dalam bidang politik, ekonomi, militer, dan keamanan.
Dengan berdamai dengan Israel, UEA dan Bahrain berharap dapat memperkuat hubungan mereka dengan AS dan mendapat dukungan lebih besar dari negara adidaya tersebut.
Mereka juga ingin menunjukkan bahwa mereka adalah negara-negara moderat dan progresif yang mampu beradaptasi dengan perubahan zaman dan iklim global.
Baca Juga: Ganjar Tolak Timnas Israel, Begini Sejarah Hubungan Negara Yahudi dan Indonesia
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR