Sigit menambahkan bahwa status Gunung Semeru masih level III (Siaga) meskipun aktivitas vulkanik terus berlangsung setiap hari.
“Tingkat aktivitas Gunung Semeru hingga saat ini masih level 3 atau Siaga,” katanya.
Sementara itu, Wawan Hadi Siswoyo, Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan, dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, mengatakan bahwa luncuran lava pijar yang cukup panjang itu tidak berdampak langsung.
Namun, dia menghimbau masyarakat untuk tetap waspada karena material tampak menumpuk di puncak Semeru.
Legenda Gunung Semeru sebagai Paku Pulau Jawa
Menurut kitab kuno Tantu Pagelaran yang diyakini berasal dari abad ke-15, suatu kala Pulau Jawa terombang-ambing di atas lautan.
Batara Guru, penguasa tunggal, meminta para dewa dan raksasa untuk memindahkan Gunung Mahameru di India sebagai paku pada Pulau Jawa agar tidak bergerak.
Gunung Mahameru kemudian diletakkan di barat Pulau Jawa. Namun, karena bagian timur pulau ini terjungkit ke atas, akhirnya Gunung Mahameru dipindahkan ke timur.
Dalam perjalanan pemindahan ini, Gunung Mahameru tercecer dan membentuk gunung-gunung lainnya di Pulau Jawa.
Ketika Gunung Mahameru berhasil diletakkan di sebelah timur Pulau Jawa, posisinya miring ke arah utara.
Sehingga, dikisahkan ujung gunung tersebut dipotong dan potongannya itu diletakkan di barat laut.
Baca Juga: Kini Statusnya Jadi Awas, Begini Sejarah Pendakian Pertama Gunung Semeru
KOMENTAR