Intisari-Online.com - Berita mengenai Gunung Semeru meletus pada Minggu (4/12/2022) langsung menjadi perhatian seluruh warga Indonesia.
Sebab Gunung Semeru meletus bisa menyebabkan banyak dampak. Misalnya korban jiwa, rumah yang tertimbun lahar, atau juga abu vulkanik.
Apalagi kini status Gunung Semeru naik menjadilevel IV atau awas.
Namun di luar semua kejadian mengerikan yang bisa terjadi terkait letusan Gunung Semeru, rupanya gunung api ini merupakan salah satu gunung yang wajib Anda kunjungi apabila Anda adalah seorang pecinta alam.
Dilansir dari kompas.com pada Senin (12/5/2022), Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa.
Bagi seorang pendaki, jalur pendakian Gunung Semeru merupakan salah satu jalur pendakian yang menantang.
Kisah ini berdasarkan tulisan Cut Dwi Septiasari yang berjudul "Serba-serbi Semeru Serba Seru" di buku Soe Hok Gie.
Dalam buku tersebut diceritakan bahwa pendakian pertama Gunung Semeru terjadi padatahun 1838.
Menurut catatan buku Bergenweelde karangan Carel Willem Wormser, Gunung Semeru pertama kali didaki oleh GF Clingnett.
Dia adalah seorang ahli geologi berkebangsaan Belanda.
Saat itu, dia mendaki Gunung Semeru pada19 Oktober 1838 dariarah sebelah barat daya melewati Widodaren.
Baca Juga: Kisah Gunung Semeru yangDijuluki Paku Bumi di Pulau JawaGara-garaDipindahkan Para Dewa
SetelahGF Clingnett, ada banyak pendaki lainnya yang mencoba. MisalnyaFW Junghuhn, seorang ahli botani berkebangsaan Belanda padatahun 1844.
Diamendaki dari utara melewati Gunung Ayek-ayek, Gunung Ider-ider, dan Gunung Kepolo.
Lalu adaRedisen Pasuruan yang pernah mencoba mendakinya. Sayangnya dia gagal mencapai puncak.
Selanjutnya adaVan Gogh dan Heim yang mendaki lewat lereng utara padatahun 1911.
Kini, setelah tahun 1945, jalur pendakian Gunung Semeru hanya lewat jalur lereng utara yangmelalui Ranu Pane dan Ranu Kumbolo.
Hingga tahun 2009, tercatat ada28 pendaki Gunung Semeru yang meninggal dalamkurun waktu 40 tahun. Kemudian3 orang pendaki dinyatakan hilang.
Kini, jumlahnya tentu terus bertambah.
Menurut catatan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger, korban pertama Gunung Semeru yang meninggal adalah aktivis dan penulis, Soe Hok Gie dan rekannya Idhan Lubis.
Keduanya meninggal dunia pada 16 Desember 1969.
Sementara korban ke-28 adalahAndiko Listyono Putra (20), mahasiswa semester 2 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM.
Sempat dinyatakan hilang selama 6 hari,Andiko ditemukan tewas di jurang Blank 75 puncak Semeru kedalaman 100 meter pada Agustus 2009.
Kini, dengan terjadinya letusan Gunung Semeru, sudah pasti jalur pendakian Gunung Semeru ditutup sementara.