Kisah Gunung Semeru yang Dijuluki Paku Bumi di Pulau Jawa Gara-gara Dipindahkan Para Dewa

Mentari DP

Penulis

Gunung Semeru meletus dan legenda Gunung Semeru.

Intisari-Online.com -Gunung Semeru meletus pada Minggu (4/12/2022) kemarin.

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), setelahGunung Semeru meletus, status gunung yang berada diLumajang, Jawa Timur ini naik menjadilevel IV atau awas.

Hal ini dikarenakan letusan Gunung Semeru itu menimbulkanAwan Panas Guguran (APG).

Selain itu, adapeningkatan aktivitas vulkanik yang terjadi, aktivitas kegempaan, hingga potensialiran lahar yang masih tinggi.

Hingga hari ini, Senin (5/12/2022), tim BNPB melaporkan belum adajatuhnya korban jiwa usai Gunung Semeru meletus.

Tapi dibantu oleh Basarnas, TNI, Polri, hingga relawan, mereka terus melakukan evakuasi dan penyelamatan.

Diketahui Gunung Semeru merupakan salah satu gunung api aktif yang berada di Indonesia.

Selain itu, ada banyak legenda Gunung Semeru yang terkenal. Salah satunya soal Paku Bumi di Pulau Jawa.

Apa maksudnya?

Dalamkitab Tantu Panggelaran, yang merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit, ada sebuah mitos yang mengatakan bahwa Gunung Semeru merupakan bagian dariGunung Meru yang terletak di India.

Konon katanya bagianpuncak Gunung Meru dibawa oleh Dewa Brahma dan Dewa Wisnu ke Tanah Jawa.

Baca Juga: Digembor-gemborkan dalam Ramalan Jayabaya Tentang Skenario Terbelahnya Pulau Jawa Akibat Letusan Gunung Berapi,Ahli Bongkar Skenario Nyata Pulau Jawa Bisa Terbelah Jadi 2

Hal itu bertujuan agar puncak gunung itumenjadi pasak bumi.

Para dewa lalumemindahkan Gunung Meru dari Negeri Jambudvipa alias India ke Pulau Jawa.

Kisah ini sendiri merujukpada naskah Jawa abad ke-16, Tantu Panggelaran (ada juga yang menyebut Tantu Pagelaran), Denys Lombard dalam buku jilid ketiga Nusa Jawa: Silang Budaya, Warisan Kerajaan-kerajaan Konsentris.

Naskah ini lalu mengutip kisah Bhatara Guru (Siva atau Shiwa) yang bertapa di Gunung Dieng.

Kisah ini bermula ketikasedang bersemedi,Bhatara Guru meminta kepada Dewa Brahma dan Dewa Wisnu untuk mengisi Pulau Jawa dengan manusia.

Karena permintaan itulah DewaBrahma lalu menciptakan kaum laki-laki. Sementara Dewa Wisnu menciptakan kaum perempuan.

Setelahnya,para dewa memutuskan untuk tinggal di Pulau Jawa.

Dan sejak itulah, Tanah Jawa menjadibumi kesayangan para dewata.

Tapi pada saat itu, Pulau Jawa masih mengambang di atas lautan yang luas. Oleh karenanya, kondisinya masih terombang-ambing dan terus berguncang.

Nah, karena alasan itulah, para dewa memutuskan untukPulau Jawa dengan gunung sebagai paku bumi.

Awal mulanya, gunung tersebut akan diletakkan di bagian barat. Namun rupanya hal itu membuat bagian timur Pulau Jawa terangkat.

Baca Juga: Pantas Seluruh Dunia KetakutanLihatGunung Semeru Erupsi, Rupanya Skala Letusan Gunung Api di Indonesia Maha Dahsyat, Bisa Membuat Seisi Bumi 'Gelap' Selama Berhari-hari

Kemudian gunung dipindahkan ke bagian timur. Namun ketika dibawa, serpihan gunung tersebut tercecer.

Hal itu yang menyebabkan terjadinya pegununganyang memanjang dari barat ke timur di Pulau Jawa.

Meski sudah dibawa ke timur, rupanya Pulau Jawa tetaplah miring.

Oleh karenanya, para dewa memutuskan untuk memotong sebagian gunung. Kemudian menempatkanyadi bagian barat laut.

Kini, kita mengenal gunung di bagian barat laut itu denganGunung Penanggungan.

Sementara gunung di bagian kiri itu kita kenal dengan Gunung Semeru.

Selain itu, Gunung Semeru juga disebutsebagai pinkalalingganingbhuwana, artinya lingga bagi dunia.

Konon katanya, pada bagian utama Gunung Mahameru menjadi tempat bersemayamnya Dewa Shiwa.

Jadi, untuk memperindahpertapaannya, Dewa Siwa kemudian membuat sebuah danau untuk pemandian. Danau itu diduga adalah Ranu Kumbolo.

Baca Juga: Tidak Tinggalkan Ibunya SaatSemeru Meletus, Ibu dan Anak Ini Ditemukan Meninggal dalam Keadaan Berpelukan,Kondisi Keduanya Saat Dievakuasi Begitu Menyayat Hati

Artikel Terkait