1) Pembentukan kaldera
Salah satu erupsi besar terjadi sekitar 1.800 tahun yang lalu dan menghasilkan aliran piroklastik (awan panas) dengan volume sekitar 19 km3.
Erupsi ini juga menyebabkan runtuhnya puncak gunung dan membentuk kaldera dengan diameter sekitar 3 km.
2) Pembentukan dome lava
Magma kental dan lengket di dalam kawah gunung dapat membentuk sumbatan keras (dome lava) yang dapat runtuh sewaktu-waktu dan menyebabkan aliran piroklastik.
Sumbatan tersebut juga dapat menyebabkan tekanan magma meningkat sehingga dapat memicu letusan eksplosif.
Dome lava pertama kali terbentuk pada tahun 1872 dan terus berkembang hingga saat ini.
3) Perubahan morfologi
Erupsi-erupsi besar juga menyebabkan perubahan morfologi pada lereng gunung.
Misalnya, erupsi tahun 2010 menghasilkan aliran piroklastik dengan volume total sekitar 1 km3 dan mencapai jarak lebih dari 15 km dari puncak.
Aliran piroklastik tersebut merusak hutan, tanah, sungai, jembatan, rumah, dan infrastruktur lainnya di sekitarnya.
KOMENTAR