Intisari-Online.com - Pada Sabtu (11/3/2023) pukul 12.12 WIB, Gunung Merapi meletus.
MenurutBalai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), gunung api tersebut mengeluarkan awan panas.
Keadaan ini berlanjut padaMinggu (12/3/2023) sejak pukul 00.00 WIB sampai 06.00 WIB.
Guguran awan panas terjadi sebanyak 6 kali dengan jarak sekitar 2.000 meter ke barat daya.
Kondisi ini membuat status Gunung Merapi naik menjadi siaga atau Level III.
Disarankan agar masyarakat sekitar segera mengungsi atau berhati-hati pada hujan abu yang muncul di sekitar gunung.
Sebenarnya, meletusnya gunung api di Indonesia sudah sering terjadi. Namun tetap saja akibatnya terus membuat khawatir.
Namun hal berbeda justru terjadi jika gunung api ini meletus, konon katanya kita malah harus bahagia. Kok gitu?
Hal itu disampaikan oleh para ilmuwan NASA dan gunung api yang dimaksud adalah Gunung Agung di Bali.
Pada 2018 silam, NASA sedang melakukan penelitian terhadap Gunung Agung.
Tujuannya untuk mengetahui bagaimana bahan kimia yang dilepaskan olehletusan gunung api mengenai atmosfer.
Baca Juga: Metode Dakwah Sunan Gunung Jati dalam Proses Islamisasi di Tanah Jawa
Cara ini mungkin bisa membantu melawan perubahan iklim.
Mengapa Gunung Agung?
Gunung ini merupakan salah satu gunung api aktif di Indonesia dan dunia.
Dan para peneliti berpikir bahwa gunung api akan memiliki efek yang sama seperti letusan Gunung Tambora.
Diketahui letusan Gunung Tambora merupakan letusan gunung api terbesar dalam sejarah umat manusia.
Letusan ini terjadi pada 1815 namun efeknya benar-benar dirasakan seluruh dunia.
Dan mereka menyakini Gunung Agung memiliki efek yang kurang lebih sama dengan Gunung Tambora.
Jadi, letusan Gunung Agung bisa menjadi kesempatan para peneliti untuk melakukan analisis.
Selain itu, Gunung Agung juga mirip dengan GunungPinatubo di Filipina yang disebut-sebut sebagai letusan terbesar abad ke-20.
Saat itu, gunung api di Filipina itu meletus dan akibatnya mengerikan.
Tidak hanya membunuh masyarakat sekitar, namun sejumlah besar gas yang dikeluarkannya menyebar ke seluruh dunia.
Baca Juga: Legenda Sangkuriang, Benarkah Berkaitan dengan Gunung Api Purba?
Inilah yang menjadi alasan mengapa para ilmuwan berharap Gunung Agung meletus.
Jadi, mereka tahu harus mengantisipasinya seperti apa.
Baca Juga: Erupsi Gunung Semeru: Arti Mimpi Melihat Gunung Api Meletus Menurut Primbon Jawa