Dianggap Sebagai Wujud Toleransi, Tradisi Sayan Suku Tengger Bakal Bikin Anda Terpukau dan Ingin Ikut Bergabung

Ade S

Editor

Ilustrasi tradisi Sayan dalam budaya Suku Tengger
Ilustrasi tradisi Sayan dalam budaya Suku Tengger

Intisari-Online.com -Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan tradisi.

Salah satu suku yang memiliki keunikan dan kekhasan dalam menjalankan tradisinya adalah suku Tengger.

Suku ini berasal dari daerah dataran tinggi di sekitar pegunungan Tengger, Bromo, dan Semeru yang terletak di Jawa Timur.

Suku Tengger memiliki berbagai tradisi yang menarik dan bermakna sakral, salah satunya adalah tradisi sayan.

Apa itu Tradisi Sayan?

Dilansir dari kompas.com, Selasa (21/3/2023), tradisi sayan adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat suku Tengger untuk menghargai hasil kebudayaan setiap suku bangsa.

Tradisi ini melibatkan kesediaan untuk memenuhi undangan dari orang lain. Praktik ini memiliki istilah sayan.

Seseorang diundang untuk menghadiri hajatan maka ia harus hadir.

Sebaliknya, jika ia yang menyampaikan undangan, warga yang diundang juga wajib hadir.

Tradisi membagi makanan juga menjadi praktik yang biasa dilakukan, terutama pada saat hari raya.

Baca Juga: Sesajennya Diduga Ditendang Seorang Pria, Suku Tengger Ternyata Punya Statistik Kriminalitas Tak Biasa, Hanya Dimiliki Keturunan Terakhir Majapahit

Tradisi sayan menunjukkan sikap toleransi dan saling menghormati antara berbagai kelompok masyarakat yang hidup berdampingan di daerah Tengger.

Tradisi ini juga merupakan bentuk penghargaan terhadap nilai-nilai luhur dan warisan leluhur suku Tengger.

Dengan menjalankan tradisi sayan, masyarakat suku Tengger dapat menjaga keutuhan dan keharmonisan budayanya di tengah perbedaan.

Mengapa Tradisi Sayan Menarik?

Tradisi sayan tentu saja membuat kita terpukau dan ingin ikut bergabung dengan masyarakat suku Tengger.

Ada beberapa alasan mengapa tradisi ini menarik perhatian kita:

- Pertama, tradisi sayan menunjukkan sikap saling menghargai antara sesama manusia tanpa memandang latar belakang atau perbedaan.

Hal ini sangat penting di era globalisasi seperti sekarang ini, di mana kita sering kali berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai budaya dan agama.

- Kedua, tradisi sayan menunjukkan sikap saling membantu antara sesama warga suku Tengger.

Hal ini terlihat dari cara mereka membagi makanan kepada tetangga atau tamu yang datang berkunjung pada saat hari raya atau hajatan.

Hal ini mencerminkan semangat gotong royong dan solidaritas sosial yang tinggi.

Baca Juga: Jadi Sisa-sisa Masyarakat Terakhir Majapahit, Inilah Suku Tengger yang Layaknya Hidup Bersembunyi untuk Meneruskan Budaya Leluhur Majapahitnya

- Ketiga, tradisi sayan menunjukkan sikap saling bersyukur antara sesama warga suku Tengger.

Hal ini terlihat dari cara mereka menyampaikan ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala pemberian-Nya melalui upacara-upacara adat seperti Yadnya Kasada atau Unan-Unan.

Hal ini mencerminkan rasa hormat dan taqwa kepada Sang Pencipta.

Bagaimana Cara Ikut Bergabung dengan Tradisi Sayan?

Jika Anda tertarik untuk ikut bergabung dengan tradisi sayan suku Tengger, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan:

- Pertama, Anda harus menghormati adat istiadat dan kepercayaan masyarakat suku Tengger.

Jangan melakukan hal-hal yang bisa menyinggung atau merusak suasana sakral dari tempat-tempat ibadah atau upacara-upacara adat mereka.

- Kedua, Anda harus bersikap sopan dan ramah kepada warga suku Tengger.

Jangan ragu untuk menyapa atau berbincang dengan mereka jika Anda mendapat kesempatan.

Anda juga bisa memberikan bantuan atau sumbangan jika ada perminta

Baca Juga: Ledakannya Membuat Penduduk Lereng Gunung Semeru Harus Menyelamatkan Diri, Konon Lereng Gunung Semeru Menjadi Tempat Terakhir Penduduk Keturunan Majapahit yang Masih Tersisa

Artikel Terkait