Intisari-Online.com – Sebuah catatan sejarah dibuat oleh para skydiver dari luar negeri di langit Indonesia. Tim Red Bull Skydive yang terjun dan kibarkan bendera merah putih di langit Gunung Bromo, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur.
Untuk merayakan peluncuran Red Bull di Indonesia, tim Red Bull Skydive yang legendaris, berangkat ke Jawa Timur untuk menjelajahi Gunung Bromo, gunung berapi aktif dan paling terkenal.
Ini adalah aksi pertama mereka di atas gunung berapi aktif di Indonesia. Tim naik dengan helikopter ke ketinggian 4.000 meter dan melakukan dua lompatan spektakuler; satu dengan formasi wingsuit mencapai kecepatan ikonik lebih 200 km/jam dan lompatan kedua adalah lompatan parasut sambil mengibarkan bendera Meraph Putih.
Tim Red Bull Skydive, terdiri dari 4 orang asal Austria: Georg Lettner, Dominic Roithmair, Marco Furst, dan Marco Waltenspiel, telah mengetahui mitos, legenda dan sejarah yang menarik dari Gunung Bromo.
Tonton video tim Red Bull Skydive yang terjun dan kibarkan bendera merah putih di langit Gunung Bromo di bawah ini:
Perubahan cuaca
Tim telah melakukan lebih dari 16.000 lompatan menakjubkan dan secara teknis sulit di berbagai tempat di dunia. Kali ini, Bromo menjadi salah satu prestasi mereka yang luar biasa.
Marco, salah satu skydivers Red Bull mengatakan "Pendakian ke 4.000 meter merupakan tantangan mengingat udara tipis dan kekuatan tambahan yang diperlukan untuk pergi sampai batas. Kami disambut langit penuh awan, yang tidak ideal untuk melompat. Kami harus menunggu sampai langit bersih dan kondisi cuaca yang tepat untuk melompat. Ketika kami mencapai ketinggian yang tepat untuk jatuh bebas, kami hanya terkejut dengan pemandangan yang menakjubkan. Kita bisa merasakan energi dari gunung berapi aktif ketika kami berada tepat di atas kawah dan bahkan bisa mencium sulfur di udara."
"Meskipun saya telah melakukan banyak terjun bebas sebelumnya; tapi yang satu ini sangat menantang karena gunung berapi yang masih aktif, dan cuaca selalu berubah. Kita bahkan bisa melihat letusan kecil datang dari puncak," tutur Dominic yang berusia 25 tahun.
Dia menjelaskan bahwa skydive adalah salah satu olahraga paling menantang dan ekstrem. Membutuhkan persiapan, perhitungan risiko dan keterampilan.
"Setiap skydive perlu persiapan baik mental dan fisik, keterampilan yang unik, pengalaman dan tindakan pencegahan keselamatan. Kami menghabiskan 4 hari menilai medan dan mempersiapkan untuk melompat, persiapan yang terbayar ketika kita melakukan seperti melompat sukses. Selanjutnya, kami mampu terbang dengan mengibarkan bendera Indonesia di langit dengan pemandangan yang menakjubkan di latar belakang. Indonesia harus bangga dengan negara mereka. Tempat ini luar biasa!"(kompas.com)