Tahun 1990-an: Budaya thrifting menjadi bagian dari budaya alternatif dan subkultur yang dipengaruhi oleh musik grunge dan punk rock.
Salah satu ikon dari gerakan ini adalah Kurt Cobain, vokalis band Nirvana, yang sering tampil dengan pakaian bekas yang robek-robek dan berlubang.
Pada masa ini juga muncul toko-toko barang bekas atau thrift store yang menjual berbagai macam barang bekas selain pakaian.
Tahun 2000-an hingga sekarang: Budaya thrifting mengalami gelombang baru yang didorong oleh faktor-faktor seperti kesadaran lingkungan, kreativitas fesyen, pengaruh media sosial dan belanja daring.
Thrifting juga menjadi simbol dari gerakan cinta alam dan anti-konsumtif.
Namun, budaya thrifting juga menimbulkan beberapa masalah seperti limbah tekstil, persaingan dengan industri lokal dan peluang bagi importir nakal.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR