Adele Ingin Buat Merek Lingerie, Ternyata Begini Sejarah Lingerie Pertama Kali Dibuat dengan Tulang Ikan Paus

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Sorella Lingerie Plain Kimono.
Sorella Lingerie Plain Kimono.

Intisari-online.com - Adele merupakan salah satu penyanyi sukses di dunia.

Meski sukses di dunia tarik suara ternyata Adele ingin melebarkan sayapnya ke dunia busana dan fashion.

Menurut beberapa sumber, Adele ingin membuat merek lingerie seperti Rihana.

Melalui perusahaannya Melted Stone ia mendaftarkan nama "1,2 Free" secara legal untuk kepentingan komersialnya di Amerika Serikat.

Dalam dokumen mengajuan tersebut ada sejumlah produk yang didaftarkan, salah satunya adalah lingerie.

Lingerie sendiri merupakan pakaian dalam perempuan yang telah melalui sejarah panjang.

Kata lingerie berasal dari kata Prancis "linge" yang berarti "linen" dan tidak sering digunakan hingga akhir tahun 1850-an.

Linen lembut selama Abad Pertengahan dikenakan oleh kaum bangsawan semata-mata untuk tujuan kesopanan, kebersihan, dan kehangatan.

Saat itu perempuan dengan payudara berukuran besar, tidak nyaman.

Akhirnya dirancanglah pakaian untuk meratakan payudara sambil membentuk tubuh dalam siluet wanita.

Sedangkan pada abad ke-16 sebuah chemise, rok dan korset dirancang untuk menonjolkan bentuk perempuan, terutama untuk menggoda dan memikat laki-laki.

Baca Juga: Kisah 'Rahasia Lingerie' Ratu Elizabeth II Pernah Dibocorkan Seorang Wanita dari Organisasi Zionis hingga Berujung Fatal, Padahal Selama Ini Kerahasiaannya Dijaga Ketat

Bahkan menyebut kata pakaian dalam pada masa itu dianggap memalukan.

Perubahan fungsi dan bentuk lingerie juga mengalami perubahan dari masa ke masa.

Hingga puncak awal mula kemunculan lingerie adalah pada abad ke-18.

Namun, pada waktu itu pakaian dalam yang populer lebih kita kenal untuk saat ini dengan nama korset.

Pada abad ke-18, tulang ikan paus lebih disukai untuk membuat boning untuk potongan tersebut.

Karena kokoh tetapi dapat tetap agak fleksibel selama pengetatan.

Korset sering dianggap sebagai pakaian dalam yang diperlukan di bawah gaun, terutama untuk kelas atas.

Ini juga menjadi tonggal sejarah munculnya lingerie.

Saat ini, Anda bisa menemukan beragam korset untuk acara-acara khusus atau acara cosplay.

Pada abad ke-18 desain menjadi riang dan feminin.

Itu disesuaikan dengan karya seni, sulaman dan berbagai kain seperti, sutra, renda, dan linen tipis semuanya dirancang untuk keanggunan dengan detail yang rumit.

Baca Juga: Muzdalifah Pakai Lingerie Demi Fadel Islami, Padahal Bagi Pria, Bukan Lingerie yang Bikin Wanita Lebih Seksi, Tapi Pakaian Ini

Seiring berlalunya waktu, korset berperawakan kaku telah hilang dan namun korset baru masih memanipulasi bentuk tubuh wanita untuk memperbesar payudara, bokong, dan pinggang mungil.

Mulai dari korset disini sejarah lingerie berkembang pada tahun 1980-an.

Kemunculan kembali permintaan pakaian dalam mewah.

Rumah mode bersaing satu sama lain, mencoba menarik selera yang paling canggih.

Dekade ini ditandai dengan desain feminin, halus, dan bervariasi.

Kreasi sutra dan renda yang rumit, kini tidak hanya dalam warna hitam klasik, seperti yang kita kenal dengan lingerie saat ini.

Namun, untuk berbagai desain dan variasi lingerie mencapai puncaknya pada tahun 2015.

Artikel Terkait