Ada 13 Orang Tewas dan 600 Mengungsi Akibat Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Ahok Pernah Beri Peringatan Ini Tahun 2016

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Depo Pertamina Plumbang terbakar malam tadi Sabtu (4/3/23).
Depo Pertamina Plumbang terbakar malam tadi Sabtu (4/3/23).

Intisari-online.com - Kebakaran hebat terjadi di Depo Pertamina Plumpang di Koja, Jakarta Utara.

Kecelakaan tersebut, telah menyebabkan belasan korban jiwa, hingga ratusan orang terpaksa mengungsi.

Menurut Kepala Dinas Penaggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, menyebut obyek kebakaran tersebut adalah pipa bensin.

Menurut warga sekitar menyebut mencium aroma bensing menyengat sebelum kebakaran terjadi.

Namun, hingga kini penyebab kebakaran tersebut belum diketahui.

Api kemudian menyebar hingga kawasan rumah warga hingga menyebabkan ratusan orang terpaksa mengungsi.

Warga juga mengaku mendengar suara ledakan, disusul bau bensin yang menyeruak menjelang kebakaran terjadi.

Hal itu membuat wargakemudian panik, berlarian menyelamatkan diri, bersama keluarga, dan barang-barangnya.

Insiden tersebut telahmerengut korban jiwa, dan ratusan orang dilaporkan mengungsi menurut informasi terakhir.

Menurut PJ Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono di Koramil 01 Kota, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/23), ada kurang lebih 600 orang diungsikan.

Lokasi pengungsian adalah kantor Wali Kota Jakarta Utara, Kantor PMI Jakarta Utara, RPTRA, dan GOR di kawasan terdekat.

Baca Juga: Harga Pertamax Turun, Ternyata Ada Jenis BBM Ini Akan Segera Dihapus Pemerintah Per Januari 2023

Akibat kejadian tersebut, sejumlah rumah menjadi puing-puing dan hangus terbakar.

Sementara itu ada 13 orang tewas dilaporkan sejauh ini menurut data terakhir.

Sebelumnya, dilaporkan ada 17 orang tewas, namun data tersebut kemudian dikoreksi menjadi 13 orang.

Data tersebut telah dimutakhirkan petugas gabungan dan tim evakuasi.

Sementara itu, kawasan Depo Pertamina Plumpang yang disebut Tanah Merah itu sempat diperbincangkan pada 2016 silam.

Hal itudisampaikanoleh mantan Gubernur DKI Jakarta sebelumnya, Basuki Tjahja Purnama.

Basuki Tjahja Purnama atau Ahok, pernah mengingatkan Anies Baswedan, yang kala itu sedang mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Ia menyebut, untuk tak sembarangan membuat janji politik, terutama untuk membebaskan permasalahan warga Tanah Merah, Koja, Jakarta Utara.

Menurut Ahok tanah itu merupakan aset milik PT Pertamina, dan seharusnya kawasan Tanah Merah itu tak boleh ditinggali warga.

Ahok mengatakan bahwa permasalahan Tanah Merah ini bukanlah perkara mudah.

Pasalnya, tanah tersebut milik PT Pertamina Persero, tidak serta merta bisa berpindah tangan kepada warga yang menduduki tanah milik negara tersebut.

Baca Juga: Mendadak Pertamax Harganya Turun, Ini Alasan Pertamina Turunkan Harga Pertaman Per 1 Oktober Ini Harga Terbarunya

Namun, pada waktu itu Ahok tak menjelaskan masalah apa yang ada di Tanah Merah tersebut.

Pada waktu itu, Anies sempat menjanjikan kontrak politik pada warga sekitar akan melegalkan kepemilikan tanah di kawasan tersebut, bagi yang telah menetap selama 20 tahun.

Menurut informasi media internal Pertamina, daerah Plumpang merupaka depo strategis milik Pertamina.

Depo Plumpang menyuplai sekitar 20 persen kebutuhan BBM Harian di Indonesia, dan sekitar 25 persen dari total kebutuhan SPBU Pertamina.

Artikel Terkait