Intisari-Online.com - Film 'Outcast (2014) tayang malam ini (18/2/2023) di TransTV, pukul 20.00 WIB.
Film ini menceritakan upaya seorang veteran Perang Salib untuk melindungi pewaris tahta Kekaisaran China.
Nicolas Cage berperan sebagai Gallain, seorang prajurit yang selama Perang Salin memiliki prinsip untuk tidak membunuh wanita dan anak-anak.
Sementara itu, Hayden Christensen berperan sebagai Jacob, komandan muda pasukan dalam Perang Salib yang mengalami selisih paham dengan Gallain.
Perselisihan mereka saat pasukannya melakukan pembantaian di sebuah kota membuat Gallain memilih pergi.
Sementara itu, di wilayah China, sang raja yang sekarat akhirnya menunjuk seorang pewaris tahta. Ia adalah Pangeran Zhao yang usianya masih sangat muda.
Raja kemudian mengirim Zhao kepada kakaknya, Putri Lian, dengan harapan mampu menjaga adiknya.
Kemudian tak lama setelah itu, raja meregang nyawa karena dibunuh oleh Pangeran Shing.
Pangeran Shing adalah saudara raja yang kecewa karena ia lebih memilih putranya yang masih muda dibanding dirinya.
Ia kemudian mengambil alih kekuasaan dan memerintahkan pasukan kaisar yang dijuluki Black Guard untuk memburu sekaligus membunuh Zhao dan Lian.
Jacob membantu melindungi dua bersaudara tersebut dan membunuh pengawal kerajaan yang memburu mereka. Hingga dalam perjalanan, takdir mempertemukannya kembali dengan Gallain.
Baca Juga: Siapa Yossi Ghinsberg yang Kisah Nyatanya Diceritakan Film Jungle?
Gallain menyelamatkan Jacob dari Black Guard dan para bandit yang menyebabkannya terluka.
Sementara hubungan mereka kembali membaik, keadaan justru makin mencekam. Pangeran Shing dan Black Guard sudah mengepung mereka.
Mampukah Jacob dan Gallain melindungi Zhao dan Lian dari kekejaman Pangeran Shing? Anda dapat menyaksikannya di Film Outcast (2014).
Fakta Dinasti Song, Bagaimana Keruntuhannya?
Diceritakan dalam Film Outcast bahwa Pangeran Zhao dan Putri Lian adalah pewaris tahta dari Dinasti Song.
Menjadi latar cerita film Outcast, berikut ini fakta-fakta Dinasti Song, yang mungkin dapat semakin menambah seru pengalaman Anda menonton film tersebut.
1. Didirikan seorang jenderal dari pemberontakan
Ketika Kekaisaran Tang runtuh pada tahun 906 M, wilayah mereka terbagi di antara kerajaan atau suku selama 53 tahun.
Kemudian pada tahun 960, seorang jenderal di sebuah kerajaan kecil memberontak melawan rajanya sendiri.
Jenderal tersebut mengambil nama Kaisar Taizu (927–976), dan selama 20 tahun berikutnya, dia dan putranya mengalahkan kerajaan lain dan mendirikan Kekaisaran Song.
Baca Juga: Kawini dan Bunuh Putra Sendiri, Mantan Selir Ini Sukses Jadi Kaisar China
2. Taizu menonjol sebagai kaisar yang memupuk ilmu pengetahuan dan pendidikan
Menjadi kaisar pertama Dinasti Song, Taizu dikenal sebagai kaisar yang berjasa memupuk ilmu pengetahuan dan pendidikan.
Dia memperluas sistem Ujian Kekaisaran sehingga sebagian besar pejabatnya harus lulus ujian untuk membuktikan kualifikasi mereka untuk memerintah.
Dia menyusun pemerintahannya dengan orang-orang terpelajar dan memastikan bahwa para jenderal militer memiliki kekuatan yang lebih kecil di kekaisaran daripada istana dan pejabatnya.
3. Dinasti Song mungkin memimpin dunia dalam melek huruf, kekayaan, seni, dan pendidikan
Pendidikan penduduk perkotaan meningkat karena banyak sekolah, dan kekayaan yang lebih besar memungkinkan orang memiliki waktu untuk belajar, membaca, kegiatan artistik, dan bepergian.
Seni dan teater berkembang pesat. Buku-buku yang beredar secara massal menjadi hal yang umum untuk pertama kalinya di negara mana pun, dan orang-orang senang membaca novel fiksi.
4. Pertumbuhan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya
Pada era Dinasti Song, lebih banyak tanah yang dibudidayakan daripada di kekaisaran Ming dan Qing yang lebih padat penduduknya.
Beberapa petani menjadi kaya. Proyek irigasi besar dan proyek pembangunan kanal yang menggunakan teknik rekayasa canggih meningkatkan pertanian, transportasi, dan perdagangan.
Mata uang kertas pertama kali dikeluarkan dan digunakan pada zaman Dinasti Song. Perdagangan dunia adalah sumber utama kekayaan dinasti ini.
Baca Juga: Sikap Kita terhadap Keragaman Indonesia, Ini yang Dapat Dilakukan
5. Bersekutu dengan musuh, kesalahan fatal Dinasti Song menuju keruntuhannya
Dua kali dalam sejarah mereka, Song bersekutu dengan musuh besar untuk menyerang musuh besar lainnya, dan kemudian diserang oleh sekutu mereka sendiri.
Song Selatan bersekutu dengan bangsa Mongol untuk mengakhiri Kekaisaran Jin pada tahun 1234. Namun, ketika Song merebut kembali kota mereka di Kaifeng dan Beijing, bangsa Mongol di bawah Kubilai Khan menyerang mereka.
6. Terbukti menjadi yang paling sulit dikalahkan oleh Bangsa Mongol
Meski akhirnya terkalahkan, namun Dinasti Song menjadi yang paling sulit dihadapi Bangsa Mongol.
Persenjataan Song mungkin yang paling canggih di dunia, dan mereka memiliki populasi terbesar, pada saat itu.
7. Menghadapi salah satu pertempuran laut terbesar di dunia
Setelah melawan bangsa Mongol selama 20 tahun, pada tahun 1279, istana Song yang tersisa dan para pendukungnya menggunakan armada kapal untuk melarikan diri dari bangsa Mongol.
Ada pertempuran laut raksasa yang melibatkan 200.000 orang di armada 1.000 kapal melawan 20.000 pasukan Mongol hanya dengan 50 kapal.
Dalam pertempuran itu, meskipun kalah jumlah, bangsa Mongol menang.
Zhao Bing atau Kaisar Bing dari Song adalah kaisar ke-18 dan terakhir dari dinasti ini. Dia hanya memerintah selama sekitar 313 hari dari 1278 hingga 1279 hingga kematiannya. Kemudian, Kekaisaran Yuan menggantikan Dinasti Song.
(*)