Sudah menjadi praktik umum di dinasti Tang bahwa ketika Kaisar meninggal, para selir istananya akan dikirim ke kuil untuk menjalani hidup mereka dengan tenang.
Nasib seperti itu menunggu Wu ketika Taizong meninggal, tetapi Li Zhi yang akan menjadi Kaisar Gaozong, telah jatuh cinta padanya.
Dia pun menentang aturan istana dan membawa Wu Zetian kembali ke istana. Bahkan menjadikannya selir utamanya.
Akan tetapi ada dua wanita yang sudah memegang kedudukan penting di istana, yaitu Permaisuri Wang, istri Gaozong, dan seorang wanita yang hanya dikenal sebagai Selir Murni.
Hanya saja Permaisuri Wang tidak dapat menghasilkan anak dengan Kaisar, tetapi Wu Zetian telah melahirkan dua putra dan seorang putri.
Haus kekuasaan, Wu disebut mencekik putrinya sendiri dan menyalahkan Permaisuri Wang.
Kaisar, yang diliputi kesedihan, memercayai Wu Zetian dan mengusir permaisurinya dari istana bersama dengan kaki tangannya, Selir Murni.
Tidak lama, Wu diangkat sebagai Permaisuri.
Pada awalnya, Wu menampilkan dirinya sebagai istri tradisional yang berbakti, tetapi semua orang tahu bahwa Wu bisa mengambil keputusan.
Suatu ketika, Wu menghadiri upacara keagamaan yang sebelumnya hanya dihadiri oleh pria. Dia lalu mengangkat tahta permaisuri ke posisi yang sama dengan kaisar.
Ketika Gaozong jatuh sakit, Wu mengadakan pengadilan menggantikannya.
Baca Juga: Kelebihan dan Kelemahan Teori China, Teori Masuknya Islam di Indonesia
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR