Tak hanya itu saja, tahun 745M Yang Yuhuan juga menerima gelar dari Kaisar Xuanzong Guifei atau Ibu Negara.
Ini menjadikannya sebagai wanita paling favorit di istana dan membuat cemas ratusan selir lainnya.
Biasanya, seorang kaisar tidak peduli dengan hubungan cinta yang serius apalagi hanya kepada selir.
Namun, Xuanzong begitu terpikat dengan Yang Yuhuan, sehingga ingin memilikinya.
Setelah hubungan mereka dekat, segera kaisar menjadikannyanya sebagai selir dengan nama Guifei Yang.
Ternyata Guifei Yang juga mencintai Kaisar Xuanzong.
Keduanya pun terjebak kisah cinta yang begitu romantis, namun mendapat ketidaksetujuan kuat dari bawah kaisar.
Kisah cinta keduanya pun kemudian memuncak menjadi salah satu kisah tragis sekaligus legenda.
Tahun 755 M, seorang Jiendushi An Lushan mulai menantang kedaulatan kaisar.
Dia kemudian memimpin pemberontakan untuk mengakhiri kepemimpinan kaisar Xuanzong.
Pemberontakan itu dipicu oleh diangkatnya Yang Guozhong sepupu Yang Guifei sebagai perdana menteri, namun ia dianggap sebagai pejabat yang korup.
Baca Juga: Kisah Nyai Paina: Menularkan Penyakir Cacar ke Kolonial Belanda
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR